PKS SIAK, Jakarta- Bagi sebagian pengguna, layanan messaging WhatsApp menarik biaya USD 1 setelah tahun pertama pemakaian. Namun kini tidak lagi, layanan yang dimiliki Facebook itu akan sepenuhnya gratis.
Pendiri dan CEO WhatsApp Jan Koum menyatakan kalau skema monetisasi itu ternyata tidak berjalan dengan baik dan akan segera disetop. "Hari ini kami mengumumkan bahwa WhatsApp akan gratis bagi user. Kami tidak lagi akan meminta satu dolar setahun," kata Koum yang detikINET kutip dari Independent.
WhatsApp menilai banyak user tidak memiliki kartu kredit atau debit untuk membayar ongkos langganan itu sehingga tidak efektif. Meski tidak lagi menarik biaya langganan, Koum juga menegaskan bahwa WhatsApp tidak akan dipasangi iklan. Lalu dari mana mereka akan mendapat uang?
Sebagai langkah monetisasi, perusahaan yang diakuisisi Facebook senilai USD 19 miliar tersebut akan menguji coba layanan berbayar untuk perusahaan. Para perusahaan akan bisa berkomunikasi dengan pelanggan melalui WhatsApp. Contohnya maskapai bisa memberitahu kalau ada delay dan bank bisa menginformasikan kalau ada transaksi yang tidak beres.
"Model ini masih di tahap sangat awal. Namun kami harus memikirkan fitur semacam apa yang memungkinkan perusahaan seperti American Airlines atau Bank of America bisa berkomunikasi dengan konsumen melalui aplikasi seperti WhatsApp," jelas Koum.
Saat dibeli Facebook pada tahun 2014, WhatsApp memiliki sekitar 450 juta user. Kini, jumlah penggunanya sudah hampir 1 miliar, yang menjadikannya layanan messaging terpopuler di dunia.
Sumber Detik