13 Unit Heli Pemadam Dikerahkan
PKS SIAK, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan 13 unit helikopter untuk memadamkan api yang melahap lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, juga dikerahkan 3 pesawat terbang untuk modifikasi cuaca mendorong terjadinya hujan buatan.
Berdasarkan data Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kobaran api semakin meluas. Hal itu terlihat dari jumlah titik panas atau hot spot yang terdeteksi saat ini. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, dari pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) jumlah hot spot di Sumatera mencapai 291 titik. Jumlah tersebut tersebar di beberapa wilayah, meliputi Bengkulu 7 titik, Jambi 87 titik, Sumatera Selatan 130 titik, Riau 47 titik, Lampung 16 titik, Sumatera Utara 3 titik, dan Sumatera Barat 1 titik. Sementara, di Kalimantan terdeteksi 231 hot spot.
Akibatnya, hampir seluruh wilayah Sumatera tertutup kabut asap. Jarak pandang pun otomatis berkurang. Di Pekanbaru, jarak pandang hanya mencapai 1.500 meter sama seperti Jambi. Sedangkan wilayah Rengan dan Pelalawan, masing-masing hanya sejauh 3 Km dan 2 Km. Ketebalan kabut asap pun berdampak pada kualitas udara di wilayah-wilayah tersebut. Menurut Sutopo, kualitas udara sudah dinyatakan tidak sehat. ’’Pada Jumat-Sabtu (28-29 Agustus 2015) lalu sebanyak 218 SD dan 170 SMP-SMA di Kota Jambi diliburkan karena kualitas udara memburuk,’’ keluhnya.
Untuk mengatasi meluasnya kebakaran yang terjadi, Sutopo mengatakan, ada tiga daerah utama yang ditargetkan dapat diguyur hujan buatan ini, yakni Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. Ratusan ton garam sudah disebar di awan-awan potensial sejak Juni 2015 hingga sekarang. Selain melalui udara, lanjut dia, pemadaman melalui jalur darat juga terus dilakukan. Pemadaman dilakukan bersama BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dan masyarakat. Dalam penanggulangan bencana asap ini, BNPB telah menyiapkan dana sebesar Rp385 miliar. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk sewa dan operasional pesawat dan helikopter.
Sumber JPNN