Legislator PKS: Pintu Keluar Tol Pejagan, Titik Terparah Kemacetan Mudik
PKS SIAK, BREBES – Anggota Legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Yudi Widiana Adia, memprediksi bahwa titik terparah kemacetan pada puncak arus mudik tahun ini berada di titik pintu keluar tol Pejagan. Pasalnya, Pintu keluar tol Pejagan menjadi akhir jalur tol dari Jawa Barat hingga perbatasan Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Yudi, hari ini (3/7), saat bersama dengan rombongan Komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan lapangan mengecek kesiapan mudik di Jalur Pantura. Yudi menjelaskan bahwa kemacetan parah di Pejagan terjadi selain karena penyempitan dari tiga jalur menjadi satu jalur, juga karena adanya perlintasan kereta api di dekat pintu keluar tol Pejagan. Kereta api sendiri, menurutnya, selama arus mudik juga akan mengalami kenaikan trafik.
“Sebagai solusinya saya minta agar tunjangan hari raya (THR) dibayarkan lebih awal agar masyarakat bisa mudik lebih awal sehingga tidak menumpuk mendekati hari raya,” ujar legislator daerah pemilihan Jawa Barat 4 (Kota dan Kabupaten Sukabumi) tersebut.
Sebelumnya, pada hari Kamis (2/7), rombongan Komisi V juga telah meninjau jalur Pantura di wilayah Jawa Barat. Menurutnya, kondisi Jalur Pantura di Jawa Barat sudah rampung dan kondisi jalan sudah mantap.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI tersebut menjelaskan kondisi aman juga bisa dirasakan pada jembatan Comal di Pemalang yang beberapa waktu lalu sempat ambrol dan mengakibatkan kemacetan parah. Menurutnya, perbaikan jembatan Comal sudah selesai.
"Sejumlah perbaikan yang dilakukan sudah selesai dan siap dilalui pemudik. Kondisi jalur Pantura Jawa Barat sudah mantap atau sudah dalam kondisi baik," kata Yudi dengan mantap.
Meskipun demikian, Yudi mengingatkan, bukan berarti ruas jalan di simpang Jomin, Mutiara, dan daerah sekitar Cikampek akan bebas macet selama arus mudik Lebaran. Para pengguna sepeda motor masih akan memadati ruas jalan pantura. Meskipun tol Cikampek – Palimanan (Cipali) yang sudah dapat dioperasikan, jalur Pantura diperkirakan masih akan dilalui sebanyak 60 persen karena pemudik sebagian besar masih akan lewat Pantura.
Macet di Pantura
Politisi PKS 45 tahun silam tersebut juga mengingatkan pemerintah daerah, khususnya yang berada di jalur Pantura, untuk segera mengantisipasi kemacetan. Sebab, menurutnya, potensi macet di jalur Pantura masih akan terjadi akibat banyaknya titik persimpangan, putar balik (u-turn), dan pasar tumpah.
"Hal itu harus diantisipasi khususnya menjelang puncak arus mudik Idul Fitri 2015 karena berpotensi membuat kendaraan tersendat. Kami meminta pemerintah daerah setempat turut membantu penertiban," tegas Yudi.
Sebagaimana diketahui, kegiatan pasar tumpah yang ada di jalur Pantura Cirebon yang sering terjadi selama mudik berada di Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Jamblang, Pasar Batik Weru, Pasar Kue Plered, Pasar Gebang, dan Losari.
Selain itu, Yudi juga menyoroti pengelolaan terminal Cirebon cukup memprihatinkan. Berdasarkan pantauan dirinya, optimalisasi ruang masih sangat rendah sehingga jumlah penumpang bus cenderung sepi.
Utilitas Rest Area Tol Cipali Masih Rendah
Selain soal persiapan jalur pantura, Yudi juga menyoroti kondisi jalan Tol Cipali. Meskipun, kondisi jalan tol Cipali sudah mantap, namun utilitas di semua rest area masih rendah karena masih dalam proses pembenahan. Oleh karena itu, Yudi meminta adanya antisipasi mengingat kebutuhan para pemudik untuk beristirahat dan memulihkan stamina sebelum melanjutkan perjalanan.
Peran operator jalan tol, tambah Yudi, juga sangat penting guna mencegah kemacetan yang berpotensi diakibatkan antrian layanan bayar tol atau pengambilan kartu tol.
"Oleh karena itu, penambahan gardu dan layanan jemput petugas gerbang tol penting disiapkan untuk mengurangi kepadatan di gerbang tol," tutup Yudi.
Sumber pks.or.id