Riau Kurang 341.736 Ton Beras
PKS SIAK, PEKANBARU - Dari sektor pangan, Provinsi Riau masih banyak kekurangan. Salah satunya keperluan beras yang mencapai angka 616.115 ton pada 2014 diperkirakan bakal terus meningkat ke depannya. Riau yang hanya mampu memproduksi beras 274.379 ton, masih defisit sebanyak 341.736 ton.
Pemprov Riau mencoba meningkatkan produksi sehingga diharapkan dapat menekan kekurangan beras tersebut menjadi 136.534 ton. Menurut Plt Gubri Ir H Arsyadjuliandi Rachman, salah satu langkah yang dilakukannya adalah dengan meminta langsung kepada Menteri Pertanian (Mentan) supaya menyelesaikan permasalahan tersebut bersama-sama.
‘’Sudah disampaikan ke Mentan untuk beras tak bisa diselesaikan sendiri, harus bersama-sama,’’ katanya. Karena suplai beras di Riau selama ini didatangkan dari Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Jambi. Tiga daerah ini selama ini masih menjadi pemasok untuk menutupi kekurangan. Permasalahannya, inflasi nasional juga berdampak pada tiga wilayah tersebut. Karenanya Riau harus menyiapkan strategi antisipasi permasalahan beras.
‘’Dengan luas lahan pertanian 139.816 hektare, kita terus berupaya meningkatkan areal luas tanam dari 102.412 hektare menjadi 141.848 hektare. Sehingga dapat meningkatkan produksi beras Riau,’’ lanjutnya.
Karena itu ia juga menginstruksikan langsung Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Riau Askardiya R Patrianov untuk turun ke lapangan. Dengan meninjau langsung sentra produksi beras di seluruh kabupaten/kota Provinsi Riau.
Melalui penambahan luas tanam lanjutnya, maka diharapkan produksi beras Riau mampu menyentuh angka 446.818 ton, sehingga dapat menekan defisit. ‘’Jadi estimasinya kekurangan beras Riau akan menyentuh angka 136.534 ton jika luas tanam terus dibuka,’’ lanjutnya.
Selain itu pemerintah lanjutnya, juga menyiapkan pemberdayaan masyarakat. Melalui ketersediaan pendamping lapangan sebagai penyuluh. Saat ini penyuluh PNS sudah menyebar sebanyak 633 orang dan tenaga harian lepas tenaga bantu sejumlah 363 orang.
Demikian pula perlunya dilakukan pendampingan teknologi. Yang kini terus dipersiapkan, mulai teknologi benih, pupuk, budidaya, pengairan, pengendalian hama, panen dan pasca panen.
Sumber Riaupos