Penting untuk Orang Tua, Jangan Terjebak Memaksakan Anak Masuk Sekolah Favorit
PKS SIAK, BENGKALIS - Sering kali, sesuatu yang dipaksakan, tidak akan baik hasilnya. Demikian juga soal sekolah. Para orang tua harus arif dan bijak. Tidak memaksakan anaknya masuk sekolah tertentu.
''Orang tua hendaknya jangan terjebak pada pola pikir untuk menyekolahkan anaknya di sekolah favorit. Jangan paksakan anak mengikuti kehendak orang tua. Pilihkan sekolah untuk anak yang sesuai dengan kondisinya,'' pesan Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Bengkalis, Hj Sri Chairani kepada para orang tua anak Kelompok B TK Pertiwi yang akan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar.
Hal itu dikemukakanya sempena acara perpisahan anak Kelompok B dan Play Group Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Jalan Pembangunan II Bengkalis tersebut dengan majelis guru, Minggu (7/6/2015) pagi.
''Orang tua jangan sampai memilih sekolah untuk anaknya karena mengejar prestise, tanpa mempertimbangkan kondisi anak. Pilihkan sekolah yang benar-benar sesuai dengan kondisi mereka,'' ulang Sri Chairani.
Sebab, kata Sri Chairani, tidak semua anak akan lebih optimal jika disekolahkan di sekolah favorit. Sebaliknya, banyak anak yang ketika bersekolah di sekolah biasa, anak tersebut lebih semangat belajar. Sehingga hasilnya lebih baik bila dibandingkan saat anak tersebut sekolah di sekolah favorit.
''Karena itu, dalam memilihkan sekolah untuk anak, pilihkan sekolah yang benar-benar nyaman untuk mereka belajar. Kenyamanan anak ketika belajar harus menjadi pertimbangan utama. Bukan sebaliknya,'' sambung Sri Chairani, seraya mengatakan ada sekitar 70 anak Kelompok B dan Play Group yang mengikuti perpisahan tersebut.
Acara perpisahan yang berlangsung dalam suasana haru namun penuh rasa kekeluargaan tersebut, dilaksanakan di ruang serbaguna TK Pertiwi.
Keharuan tersebut mulai terasa saat anak-anak TK tersebut melantunkan baik kedua lagu Terima Kasih Guru; ''Setiap hari kudibimbingnya, Agar tumbuh bakatku, Kan kuingat slalu nasihat guruku, Trima kasihku guruku''.
Saat syair bait lagu tersebut dilantungkan, bukan hanya majelis guru, tetapi tidak sedikit juga orang tua anak-anak yang akan meninggalkan lembaga PAUD tersebut yang menitikan air mata.
Sumber Goriau