Pengawasan Lemah, Truk Sawit Melebihi Tonase Lalu Lalang Sepanjang Jalan Rimba Melintang

PKS SIAK, PASIRPENGARAIAN - Truk bermuatan sawit sering terlihat sepanjang jalan lintas Bagansiapiapi - Ujung Tanjung di Kecamatan Rimba Melintang. Tidak tahu siapa yang diuntungkan namun menurut keterangan salah satu supir truk, ketika dalam perjalanan mereka sering dipungut oleh oknum sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu sekali jalan karena dianggap membawa muatan melebihi tonase.

Salah seorang pemilik, Ram, pengumpul tandan buah segar yang memiliki timbangan di Kepenghuluan Jumrah, menepis dugaan bahwa truknya membawa muatan melebihi 8 ton. Namun jika dipantau, kebanyakan truk miliknya rata-rata jenis karoseri bak besi yang bisa mengisi muatan mencapai 26 ton.

''Kalau ingin lebih jelas, tanyakan saja sama dinas perhubungan. Saya tak mau berandai-andai. Periksa saja timbangan kami,'' pungkas pemilik Ram itu.

Mantan Kabid Dinas Perhubungan, Zulkifli mengungkapkan, sebenarnya muatan dan ukuran lebar truk tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan adalah 8 ton. Jalan Kabupaten bernilai miliaran rupiah yang dibangun oleh pemerintah yang berasal dari pajak rakyat akan terbuang sia-sia seandainya kontribusi dari pemilik RAMP tidak sebanding dengan kerusakan jalan yang ditimbulkan.

Apalagi jalan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir merupakan tipe Jalan Kelas III C dimana tonase muatan truk beserta isi yang ada didalamnya seharusnya tidak melebihi dari berat 8 ton.

Terpisah, Kadis Perhubungan, Mukhtar Lutfi kepada GoRiau.com, Jumat (12/7/2015) menjelaskan, sesuai UU No 22 tahun 2009, kewenangan Dinas Perhubungan untuk di lapangan tidak ada lagi. Namun hanya bisa mengawasi di terminal, pengujian kendaraan dan timbangan. Namun dia tidak menampik bahwa jalan kelas III,  A,B, dan C ( Nasional, provinsi dan Kabupaten ) memang ada di Rokan Hilir.

Sumber Goriau