Pemerintah Batalkan Impor Bawang dan Cabai
PKS SIAK, JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan tidak akan melakukan impor bawang merah dan cabai di bulan Ramadan tahun ini. Pasalnya berdasar laporan Kementerian Pertanian pasokan bawang merah dan cabai nasional sangat mencukupi dan harganya cenderung turun.
"Kementan, asosiasi dan pelaku usaha sudah menjamin adanya pasokan dari potensi panen, sehingga kita tidak akan melakukan impor," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melalui pesan singkatnya Ahad (14/6/2015). Seperti diketahui, dalam rapat terbatas di Istana Negara 4 Juni lalu, Kemendag menyatakan akan membuka keran impor bawang merah dan cabai karena harganya melonjak tinggi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, operasi pasar (OP) bawang merah sebanyak 100 ton di Pasar Induk Kramat Jati Sabtu (13/6/2015) lalu berhasil menurunkan harga. "Seminggu lalu harga di sana masih Rp30 ribuan sekarang sudah Rp20 ribuan setelah kita operasi pasar 100 ton dengan harga Rp17 ribu perkilo. Itu buktiu operasi pasar efektif," lanjutnya.
Dia mengakui bahwa harga bawang merah memang belum sesuai harga OP, namun penurunannnya sudah sangat signifikan. Apalagi dia memprediksi bulan ini produksi bawang merah secara nasional bisa mencapai 110 ribu ton, jauh diatas kebutuhan bulanan yang 90 ribu ton."Seperti prinsip ekonomi kalau pasokan berlimpah maka harga akan turun. Kita harapkan begitu," tegasnya.
Menurut Amran, masih bertenggernya harga bawang merah diatas harga OP karena pedagang masih mengambil untung. Namun dia menilai keuntungan itu tidak terlalu besar jika dibanding keuntungan yang diambil beberapa pecan terakhir."kalau harga di tingkat petani masih Rp10-13 ribu tapi dijual sampai diatas Rp30 ribu itu tidak wajar. Rp20 ribu ini sudah sangat wajar," ungkapnya.
Setiap hari Amran berharap bisa menggelontorkan bawang merah sebanyak 50-100 ton untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tidak hanya di pasar induk Kramat jati, operasi pasar bawang merah juga akan dilakukan di pasar-pasar tradisional yang harganya masih dinilai tinggi."Kita perpendek rantai distribusinya, kalau mereka masih jual harga tinggi pasti rugi," katanya.
Sebelumnya Mentan menolak untuk memberikan rekomendasi impor bawang merah karena di beberapa daerah mulai panen. Jika impor jadi dilakukan maka yang terkena dampaknya adalah para petani karena mereka "menjual ke pedagang dengan harga rendah, Rp10-13 ribu perkilo."Kalau sekarang di pedagang masih Rp20 ribu perkilo, biarlah setahun sekali" lumayan," sebutnya.
Sementara itu Mentan menilai harga cabai masih tergolong normal sehin gga tidak perlu operasi pasar. Di pasar induk Kramat Jati harga cabai merah masih berkisar Rp18-22 ribu per kilo. Harga itu cukup wajar karena di tingkat petani harganya Rp16.500 per kilo. "Saya sudah sampaikan ke Mendag bahwa kita tidak perlu impor. Pasokan dari dalam negeri sudah cukup," tegasnya.
Seorang pedagang di pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Rahman (45), mengakui bahwa harga bawang merah dan cabai mulai turun pekan ini. Sebagai contoh, harga bawang merah dijual Rp25 ribu per kilo dan cabai Rp25-30 ribu per kilo. "Di pasar induk harganya memang sudah turun, tapi kita perlu transportasi untuk ambil ke sana. Wajarlah kalau harganya beda Rp5.000 per kilo," jelasnya.
Sumber Riaupos