Nasihat Nabi kepada Abu Dzar al-Ghifari untuk Kaum Muslimin
PKS SIAK, Suatu hari, Abu Dzar al-Ghifari datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menanyakan suatu hal penting dalam Islam. Dalam peristiwa agung yang diabadikan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim ini, Abu Dzar mendapatkan nasihat Nabi tentang tiga amalan amat penting yang bisa membuat seorang manusia selamat di dunia dan bahagia di akhirat.
“Ya Rasulullah,” tanya Abu Dzar kepada kekasihnya itu, “berikanlah aku nasihat.”
Nabi nan mulia akhlaknya kepada sahabat-sahabatnya ini pun berkata, “Bertakwalah kepada Allah Ta’ala di mana pun kau berada.”
Takwa. Sebuah kunci bahagia dunia dan selamat di akhirat. Sebuah solusi atas semua persoalan, kunci kebahagiaan sebuah rumah tangga, jalan keluar atas setiap persoalan yang dihadapi, dan kunci dicurahlimpahkannya keberkahan dalam rezeki seorang hamba. Takwa pulalah yang menjadi sebab seorang hamba menjadi orang yang mulia dalam penialain Allah Ta’ala.
Sebab haus hikmah, Abu Dzar pun melanjutkan pertanyaannya, “Tambahkanlah nasihat untukku, ya Nabiyullah.”
“Ikutilah perbuatan buruk,” jelas Nabi, “dengan perbuatan baik.” Sebab, “Perbuatan baik akan menghapus perbuatan buruk yang kaulakukan.”
Yang dimaksud dengan ‘perbuatan buruk’ adalah yang terlanjur dilakukan. Bukan kesengajaan atau perintah untuk melakukan keburukan, toh ada cara untuk menghapusnya. Riwayat ini juga menjadi penjelas yang amat terang, bahwa manusia memang memiliki kecenderungan berbuat salah. Sehingga, yang diperlukan adalah meminimalisir kesalahan dan memperbanyak kebaikan-kebaikan yang bisa menenggelamkan keburukan.
“Ya Habibullah,” tanya Abu Dzar yang terakhir, “tambahkanlah nasihat untukku.”
“Bergaullah dengan manusia,” tutur Nabi, “dengan perangai yang baik.”
Setelah menyampaikan dua nasihat yang titik tekannya ada pada ibadah mahdhah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun menyampaikan amalan terkait sesama manusia. Hal itu menjadi satu bukti amat otentik akan kesempurnaan Islam yang seimbang dalam berbagai aspek.
Disamping memang, akhlak yang baik menduduki derajat yang amat mulia dalam Islam yang sempurna. Akhlak yang baik bisa mengantarkan seorang Muslim menuju surga yang abadi, meski ibadahnya sangat sederhana. Bahkan seseorang yang rajin dan ahli ibadah, saat akhlaknya buruk, maka ibadahnya itu tak banyak bermanfaat baginya.
Padahal, ibadah-ibadah itulah yang seharusnya menjadi jalan bagi seorang hamba untuk memperbaiki akhlaknya. Sehingga, Islam benar-benar terlihat buahnya bagi orang lain. Wallahu a’lam bish shawwab.
Sumber Kisahikmah