Fakta Pertempuran di Ramadi; 150 Mujahid Daulah Islam Kalahkan 6.000 Tentara Syi’ah Iraq
RAMADI : Inilah fakta yang paling mengejutkan dari medan pertempuran di Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar. Sebanyak 150 mujahidin Daulah Islam (IS) bisa mengalahkan dan membuat kocar-kacir 6.000 tentara dan polisi Syi’ah Shofawi Iraq yang mempertahankan kota.
Fakta terungkap dalam wawancara Christiane Amanpour, wartawan CNN, dengan Ali Khedery, mantan penasehat untuk US Central Command.
“Apa yang terjadi di Ramadi adalah kemunduran besar bagi Irak dan koalisi,” ujar Khedery. “Stategi tidak bekerja, dan tidak ada solusi militer untuk masalah ini,” imbuhnya.
Ramadi, menurut Khedery, dipertahankan sekitar 6.000 polisi dan tentara Syi’ah Shofawi Iraq yang dibantu militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Dibanding kota-kota lain di Iraq, Ramadi relatif memiliki pertahanan yang baik.
“Ini mungkin episode tergelap dalam perang di Iraq. Ramadi jatuh ke tangan IS, yang menyerang dengan kekuatan 150 serdadu,” ujar Khedery, yang diwawancarai CNN dari Erbil, wilayah otonomi Kurdistan di Iraq.
Khedery bekerja di Kedubes AS di Iraq selama perang penggulingan Saddam Hussein. Ia menyaksikan banyak pertempuran di Ramadi, kota yang pernah dikuasai Al Qaeda di Iraq.
…Mujahidin Daulah Islam (IS) pada Ahad (17/5/2015) sepenuhnya menguasai Kota Ramadi Ibu Kota Provinsi Anbar…
Daulah Islam Buru Personel Militer Syi’ah Shofawi Iraq
Setelah merebut kota Ramadi, pada Selasa (19/5/2015) mujahidin Daulah Islam melakukan razia dari rumah ke rumah untuk mencari anggota polisi dan para pejuang pro-pemerintah Syi’ah Shofawi Iraq.
Mujahidin Daulah Islam juga melemparkan ratusan mayat tentara dan polisi Syi’ah Shofawi Iraq ke Sungai Efrat seusai menduduki kota Ramadi yang merupakan kemenangan terbesar Daulah Islam sejak tahun lalu.
Sementara itu, memenuhi perintah Perdana Menteri (PM) Syi’ah Iraq, Haider al-Abadi, ratusan anggota milisi Syi’ah bergerak ke sebuah pangkalan militer dekat kota Ramadi, untuk mempersiapkan upaya merebut kembali kota itu.
Namun, kehadiran milisi Syi’ah ini juga menuai kecaman terkait dugaan pembunuhan terhadap warga Muslim Sunni, penjarahan dan pembakaran properti milik warga Sunni yang sebelumnya sering dilakukan oleh tentara dan polisi Syi’ah Shofawi Iraq.
Jatuhnya Ramadi merupakan kekalahan mengejutkan bagi angkatan bersenjata Syi’ah Shofawi Iraq, yang melarikan diri saat Daulah Islam menyapu posisi terakhir mereka meski mendapat dukungan serangan udara koalisi pimpinan AS.
Dalam sebuah video yang diunggah ke internet juga terlihat puluhan humvee, truk, senjata, amunisi dan kendaraan militer lainnya telah menjadi Ghanimah (harta rampasan perang) mujahidin Daulah Islam.
Sumber : Panji Mas