Per Hari 5.950 Tabung Elpiji 3 Kg Didistribusikan di Kota Duri, Apakah Ada Kenaikan HET ?
DURI - Kelangkaan gas elpiji tabung melon ukuran 3 kilogram (kg) mulai dirasakan masyarakat Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau. Namun banyak kalangan bepikir apakah akan ada kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari PT Pertamina, persero. Sehingga dampak dari kelangkaan gas elpiji tabung melon ini menyebabkan, harga jual yang tinggi di masyarakat dari biasanya. Dimana biasanya seharga Rp 18 ribu, kini berkisar di harga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
Manager Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Cahaya Riau, Imran kepada GoRiau.com, Selasa (18/5/2015) mengatakan saat ini belum ada informasi adanya kenaikan harga HET dari PT Pertamina.
"Saat ini kalau memang terjadi kelangkaan, dikarenakan konsumsi pemakaian gas elpiji tabung melon 3 kg meningkat dari biasanya. Karena masyarakat lebih suka menggunakan yang 3 kg lebih praktis, dari 12 kg," ungkap Imran.
Ia melanjutkan seharusnya Pemerintah Daerah mengawasi penggunaan gas elpiji tabung melon 3 kg. Dimana tertulis untuk masyarakat miskin di tabung melon, namun kenyataan dilapangan justru sebaliknya. Yang mampu pun masih menggunakan tabung melon 3 kg.
"Karena pasokan gas tabung melon segitu-gitu aja, sedangkan pemakaian bertambah banyak. Per hari kita memproduksi 7.000 tabung melon untuk Kecamatan Mandau dan Pinggir. Dimana 5.950 tabung untuk masyarakat di Kecamatan Mandau, sedangkan sisanya sebanyak 1.050 tabung untuk Kecamatan Pinggir," jelas Imran.
Terkait adanya penambahan kuota elpiji 3 kg , Imran menjawab tidak mengetahui secara rinci. Karena penambahan kuota dari Pertamina langsung ke agen-agen yang ada. Jadi dirinya tidak mengetahui secara pasti ada berapa jika ada penambahan.
"Biasanya ada penambahan 2 DO (delivery order) per hari. Itu sama dengan 1.120 tabung perharinya. Tabungnya ini dibeli untuk masyarakat miskin. Dengan adanya penambahan kuota ini, berarti masyarakat miskin di Mandau ini semakin bertambah," tutup Imran.
Goriau