Inilah Peristiwa yang Membuat Abdullah Bin Abbas Tidak Bisa Tidur Semalaman
By: admin
Minggu, 04 Januari 2015
0
pkssiak.org Para sahabat Rasulullah Saw adalah generasi terbaik yang
mencontoh perilaku Rasulullah Saw sebagai guru kehidupan. Rasulullah Saw
telah memberikan teladan kehidupan dalam seluruh aspek; dari bangun
tidur hingga tidur kembali, mulai masalah paling kecil dan ringan hingga
persoalan terbesar dan rumit.
Barisan sahabat yang diridhai Allah Ta’ala itu adalah cermin terbaik seorang murid yang meneladani gurunya. Kehidupan mereka juga teladan seorang guru kepada murid-muridnya hingga akhir zaman. Pasalnya, tak ada lagi generasi terbaik selepas wafatnya para sahabat Nabi yang dimuliakan Allah Ta’ala ini.
Dalam parade sahabat nan dimuliakan itu, ada sosok Abdullah bin ‘Abbas yang amat dalam nan murni pemahamannya terhadap al-Qur’anul Karim. Darinya banyak didapati tafsir shahih yang direkomendasi oleh Nabi sebagai sosok yang menerima al-Qur’an langsung dari Allah Ta’ala melalui malaikat Jibril, imamnya para malaikat.
Dalam sebuah riwayat oleh Ibnu Abi Mulaikah, ia menceritakan bahwa suatu malam, Abdullah bin ‘Abbas ini tidak bisa tidur semalaman. Sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir, ”Suatu ketika aku mengunjungi Abdullah bin ‘Abbas Ra.” Dalam kunjungan kepada sahabatnya itu, yang dikunjungi menuturkan, “Tadi malam aku tidak dapat tidur hingga pagi hari.”
Ibnu Abi Malikan pun bertanya, “Mengapa demikian, duhai Sahabatku?”
Abdullah bin ‘Abbas menuturkan, ”Telah muncul binatang berekor,” lanjutnya menerangkan, “Maka aku khawatir jika hal itu menjadi tanda akan munculnya Dukhân (kabut).”
Kabut adalah salah satu ciri terjadinya Kiamat. Dalam hal ini, ahli tafsir berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa kabut itu telah muncul dalam Perang Badar, namun sebagian lainnya berpandangan bahwa kabut itu akan muncul kembali menjelang Hari Kiamat.
Kabut ini menjadi pembeda antara orang yang beriman dengan orang yang kafir, musyrik dan munafiq. Ketika yang terkena kabut tersebut adalah kelompok yang beriman, maka ia hanya akan menderita penyakit sejenis flu. Namun, tatkala yang menghirupnya adalah orang kafir, musyrik maupun munafiq, maka kabut itu akan menimbulkan kembung hingga menyebabkan penyakit nan membahayakan.
Lantaran dahsyatnya itu, Abdullah bin ‘Abbas melanjutkan penuturnannya kepada tamunya itu, “Itulah yang menyebabkan aku tidak dapat tidur semalaman sampai pagi hari.”
[BeDa]
Barisan sahabat yang diridhai Allah Ta’ala itu adalah cermin terbaik seorang murid yang meneladani gurunya. Kehidupan mereka juga teladan seorang guru kepada murid-muridnya hingga akhir zaman. Pasalnya, tak ada lagi generasi terbaik selepas wafatnya para sahabat Nabi yang dimuliakan Allah Ta’ala ini.
Dalam parade sahabat nan dimuliakan itu, ada sosok Abdullah bin ‘Abbas yang amat dalam nan murni pemahamannya terhadap al-Qur’anul Karim. Darinya banyak didapati tafsir shahih yang direkomendasi oleh Nabi sebagai sosok yang menerima al-Qur’an langsung dari Allah Ta’ala melalui malaikat Jibril, imamnya para malaikat.
Dalam sebuah riwayat oleh Ibnu Abi Mulaikah, ia menceritakan bahwa suatu malam, Abdullah bin ‘Abbas ini tidak bisa tidur semalaman. Sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir, ”Suatu ketika aku mengunjungi Abdullah bin ‘Abbas Ra.” Dalam kunjungan kepada sahabatnya itu, yang dikunjungi menuturkan, “Tadi malam aku tidak dapat tidur hingga pagi hari.”
Ibnu Abi Malikan pun bertanya, “Mengapa demikian, duhai Sahabatku?”
Abdullah bin ‘Abbas menuturkan, ”Telah muncul binatang berekor,” lanjutnya menerangkan, “Maka aku khawatir jika hal itu menjadi tanda akan munculnya Dukhân (kabut).”
Kabut adalah salah satu ciri terjadinya Kiamat. Dalam hal ini, ahli tafsir berbeda pendapat. Ada yang mengatakan bahwa kabut itu telah muncul dalam Perang Badar, namun sebagian lainnya berpandangan bahwa kabut itu akan muncul kembali menjelang Hari Kiamat.
Kabut ini menjadi pembeda antara orang yang beriman dengan orang yang kafir, musyrik dan munafiq. Ketika yang terkena kabut tersebut adalah kelompok yang beriman, maka ia hanya akan menderita penyakit sejenis flu. Namun, tatkala yang menghirupnya adalah orang kafir, musyrik maupun munafiq, maka kabut itu akan menimbulkan kembung hingga menyebabkan penyakit nan membahayakan.
Lantaran dahsyatnya itu, Abdullah bin ‘Abbas melanjutkan penuturnannya kepada tamunya itu, “Itulah yang menyebabkan aku tidak dapat tidur semalaman sampai pagi hari.”
[BeDa]
DPD PKS Siak - Download Android App