pkssiak.org - Komisi Pembarantasan
Korupsi (KPK) didemo sekolompok masyarakat yang menamakan diri mereka Laskar
Anti Korupsi (LAK). Dalam orasinya siang tadi, Selasa (09/12/2014), mereka
menuntut agar KPK tidak tebang pilih dalam menyelesaikan kasus korupsi.
Selain itu para
demonstran juga menyampaikan soal pajak yang terlalu dibebankan ke rakyat,
padahal penggunaan pajak tersebut terlihat tidak adanya transparansi, sehingga
ini akan memberikan celah pada para pejabat yang berwenang untuk melakukan
tindak korupsi.
Selesai berunjuk rasa,
para pendemo tersebut menyerahkan dokumen berisi bukti korupsi Persiden Joko
Widodo selama menjabat Walikota Solo kepada KPK. Menurut mereka, hasil
investigasi dari tim Laskar Anti Korupsi di Solo Jawa Tengah, ditemukan banyak
bukti korupsi yang melibatkan Jokowi. Diantaranya proyek mobil SMK, program
revitalisasi Pasar Klewer dan lain-lain.
“Setidaknya Ada 8
bundel yang akan diserahkan ke KPK,” ungkap Sekjen DPP LAK, Hasbi Ibrahim.
Menurut Hasbi Ibrahim,
pihaknya memiliki bukti-bukti kuat adanya korupsi di Kota Solo. Namun bukan
hanya dokumen, pihak DPP juga akan menghadirkan saksi-saksi dari kalangan
pejabat era Walikota Jokowi di Solo.
"Tetapi Laskar
Anti Korupsi di sini tidak langsung menuduh atau menduga langsung kepada
jokowi, entah siapa yang bersalah, kita serahkan kepada pihak KPK, dan kita
akan kawal terus kasus tersebut," ucap hasbi
Hasbi Ibrahim juga
menegaskan pihaknya mendesak KPK untuk tidak pilih-pilih dalam menegakkan
kebenaran terutama perihal pemberantasan korupsi. Ia pun berharap Presiden
Jokowi, harus mendukung upaya pemeberantasan korupsi.
“KPK sebagai pejabat
berwenang tidak tebang pilih terutama memanggil Jokowi untuk dijadikan sebagai
saksi,” tegas Hasbi.
Smber: FastNewsIndonesia