Lorena @Dakta |
pkssiak.org - Seorang mualaf Toronto, Lorena mengatakan bahwa kesederhanaan dan sikap
rendah hati yang diajarkan dalam agama Islam membuat hidupnya menjadi
lebih bahagia.
Lorena dibesarkan di sebuah kota kecil di Ontario sebagai penganut agama
kristen di gereja Pantekosta. Namun, ia memutuskan untuk menjadi
seorang mualaf melalui sebuah teka-teki yang membuat dirinya ingin
mengetahui mengenai Islam.
Awalnya, ia merasa tidak nyaman dengan gereja yang sering didatanginya,
tapi ia tetap memegang keyakinan kepada agama Kristen. Lorena ingin
mencoba mengetahui ajaran agama lain yaitu islam, namun ia tidak
memiliki teman atau orang dekat seorang Muslim.
Konsepsi yang ia ketahui tentang islam dari sekolahnya hanya stereotipe
tentang kesalahpahaman iman. Hingga akhirnya, ia mencari tahu agama
islam melalui dunia internet dan mempelajarinya dengan baik. Ia mulai
mencari mengenai hubungan antara pengaruh agama terhadap keluarga.
Empat bulan melakukan penelitiannya mengenai agama Islam, akhirnya ia
menemukan kebenaran mengenai kehidupan. Pada Januari 2012 lalu, akhirnya
ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan mengucap syukur kepada
Allah SWT yang telah menunjukkan jalan lurus kepadanya.
Menurutnya, agama Islam telah membuka matanya untuk menjalani hidup
dengan lebih masuk akal. Ia mengakui bahwa kesederhanaan serta nilai
rendah hati yang diajarkan adalam agama islam telah membuat hidupnya
lebih berwarna dan bahagia.
"Islam adalah agama yang mudah dan sederhana untuk dipelajari, karena
islam hidup saya menjadi lebih nyaman dan bahagia," kata Lorena seperti
dikutip Onislam.
Ia mengatakan bahwa islam adalah agama yang paling berharga dan indah,
dan alhumdulillah ia sangat beruntung menjadi seorang muslimah. Walau
sulit untuk menghadapi lingkungannya saat awal menjadi seorang mualaf
dan dikucilkan, ia tetap bersemangat.
Lorena mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sendiri karena Allah selalu ada untuk dirinya. [ROL]