Kesederhanaan Islam Pikat Si Cantik Lorena [Mualaf Story]
By: admin
Selasa, 11 November 2014
0
pkssiak.org, TORONTO - Seorang mualaf Toronto-Kanada, Lorena mengatakan bahwa
kesederhanaan dan sikap rendah hati yang diajarkan dalam agama Islam
membuat hidupnya menjadi lebih bahagia.
Lorena dibesarkan di sebuah kota kecil di Ontario sebagai penganut agama kristen di gereja Pantekosta. Namun, ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf melalui sebuah teka-teki yang membuat dirinya ingin mengetahui mengenai Islam.
Awalnya, ia merasa tidak nyaman dengan gereja yang sering didatanginya, tapi ia tetap memegang keyakinan kepada agama Kristen. Lorena ingin mencoba mengetahui ajaran agama lain yaitu islam, namun ia tidak memiliki teman atau orang dekat seorang Muslim.
Konsepsi yang ia ketahui tentang Islam dari sekolahnya hanya stereotipe tentang kesalahpahaman iman. Hingga akhirnya, ia mencari tahu agama islam melalui dunia internet dan mempelajarinya dengan baik. Ia mulai mencari mengenai hubungan antara pengaruh agama terhadap keluarga.
Empat bulan melakukan penelitiannya mengenai agama Islam, akhirnya ia menemukan kebenaran mengenai kehidupan. Pada Januari 2012 lalu, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah menunjukkan jalan lurus kepadanya.
Menurutnya, agama Islam telah membuka matanya untuk menjalani hidup dengan lebih masuk akal. Ia mengakui bahwa kesederhanaan serta nilai rendah hati yang diajarkan adalam agama islam telah membuat hidupnya lebih berwarna dan bahagia.
"Islam adalah agama yang mudah dan sederhana untuk dipelajari, karena islam hidup saya menjadi lebih nyaman dan bahagia," kata Lorena seperti dikutip Onislam.
Ia mengatakan bahwa islam adalah agama yang paling berharga dan indah, dan alhumdulillah ia sangat beruntung menjadi seorang muslimah. Walau sulit untuk menghadapi lingkungannya saat awal menjadi seorang mualaf dan dikucilkan, ia tetap bersemangat.
Lorena mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sendiri karena Allah selalu ada untuk dirinya.
[ROL]
Lorena dibesarkan di sebuah kota kecil di Ontario sebagai penganut agama kristen di gereja Pantekosta. Namun, ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf melalui sebuah teka-teki yang membuat dirinya ingin mengetahui mengenai Islam.
Awalnya, ia merasa tidak nyaman dengan gereja yang sering didatanginya, tapi ia tetap memegang keyakinan kepada agama Kristen. Lorena ingin mencoba mengetahui ajaran agama lain yaitu islam, namun ia tidak memiliki teman atau orang dekat seorang Muslim.
Konsepsi yang ia ketahui tentang Islam dari sekolahnya hanya stereotipe tentang kesalahpahaman iman. Hingga akhirnya, ia mencari tahu agama islam melalui dunia internet dan mempelajarinya dengan baik. Ia mulai mencari mengenai hubungan antara pengaruh agama terhadap keluarga.
Empat bulan melakukan penelitiannya mengenai agama Islam, akhirnya ia menemukan kebenaran mengenai kehidupan. Pada Januari 2012 lalu, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah menunjukkan jalan lurus kepadanya.
Menurutnya, agama Islam telah membuka matanya untuk menjalani hidup dengan lebih masuk akal. Ia mengakui bahwa kesederhanaan serta nilai rendah hati yang diajarkan adalam agama islam telah membuat hidupnya lebih berwarna dan bahagia.
"Islam adalah agama yang mudah dan sederhana untuk dipelajari, karena islam hidup saya menjadi lebih nyaman dan bahagia," kata Lorena seperti dikutip Onislam.
Ia mengatakan bahwa islam adalah agama yang paling berharga dan indah, dan alhumdulillah ia sangat beruntung menjadi seorang muslimah. Walau sulit untuk menghadapi lingkungannya saat awal menjadi seorang mualaf dan dikucilkan, ia tetap bersemangat.
Lorena mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sendiri karena Allah selalu ada untuk dirinya.
[ROL]
DPD PKS Siak - Download Android App