“Mari kita putihkan GBK, kita syiarkan dan buktikan bahwa umat Islam tidak melempem, dan tidak tidur dalam merayakan tahun baru Hijriyah, karena inilah tonggak kebangkitan Islam, tidak perlu pakai undangan dan karcis untuk mendengarkan pesan-pesan tahun baru hijriah dari tokoh Islam dan mendengarkan amanat Presiden RI,” kata Ketua Umum MUI Prof. Dr. Din Syamsuddin di Kantor MUI Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Menurut Din, perayaan ini dilatar belakangi adanya sejumlah pengaduan dan penyampaian dari Umat Islam, tentang kurang semaraknya tahun baru Hijriyah di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Lebih semarak pada tahun baru lainnya, lebih semarak tahun baru masehi atau Imlek,” katanya.
Merespon itu, kata Din, akhirnya MUI menyambut, mempertimbangkan dan memutuskan mulai tahun ini kita akan memperingati tahun baru Hijriyah yang secara nasional kita selenggarakan di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
“Insya Allah Presiden RI ke tujuh Bapak Ir Joko Widodo akan hadir, saya sendiri sudah bertemu beliau dan diharapkan hadir,” katanya.
Panitia juga akan mengundang tokoh-tokoh nasional, para Dubes negara asing dan umat Islam ibukota dan sekitarnya.
Din berharap mereka akan memenuhi Gelora Bung Karno dengan berpakaian serba putih, baik laki-laki dan perempuan.
“Barangkali kalau ada yang berbeda warna, silakan membawa bendera organisasi dan kelompoknya” [MUI/Islamedia/YL]
