ilustrasi; Masjid Kubah Emas Depok |
pkssiak.org - Ketua WITM Events Sdn. Bhd. Malaysia Dato Mohamad Khalid Harun
mengatakan, Indonesia untuk pertama kali menjadi tuan rumah pameran
wisata Islam dunia atas kesepahaman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI).
“Acara pameran
wisata Islam dunia sudah dua kali dilaksanakan di Malasyia, namun tahun
ini Indonesia menjadi negara pertama di luar Malaysia yang akan
melaksanakan kegiatan tersebut yang bekerjasama dengan rajaMICE.com,”
kata Dato Mohammad Khalid di Gedung Kemenparekraf Jakarta, Rabu malam.
Mohammad
mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,
mempunyai kekuatan besar untuk menjadi pusat wisata syariah global. Oleh
sebab itu, pihaknya akan terus bekerjasama dengan Kemenparekraf RI.
Ia
juga mengatakan, pada tahun depan juga akan melaksanakan kegiatan yang
serupa dengan melibatkan kurang lebih 50 negara yang akan dilaksanakan
di Indonesia. Sehingga diharapkan potensi-potensi wisata syariah di
Indonesia dapat diketahui, dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan luar
negeri.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sapta
Nirwandar mengatakan, Ia mengajak kepada pelaku industri perjalanan dan
pariwisata dari Indonesia agar berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Agar
mengambil kesempatan ini untuk jaringan dengan pembelian perdagangan
luar negeri guna membawa Indonesia lebih banyak wisata asing terutama
dari negara-negara Islam,” kata Sapta Nirwandar seperti dilansir Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pada kesempatan
yang sama, Direktur pemasaran Kemenparekraf RI Esty Reko Astuty
mengatakan, potensi wisata syariah di Indonesia sangat bagus, banyak
bermacam-macam tempat wisata di Indonesia.
“Ada 13 destinasi
wisata syariah di Indonesia, yaitu; Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung,
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat,” kata Esty.
Ia juga
mengatakan, Kemenparekraf RI akan berupaya melakukan pembentukan Dirjen
baru khusus bidang pariwisata syariah, sehingga potensi wisata syariah
yang besar tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pertumbuhan
pariwisata dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Acara pameran
tersebut merupakan kombinasi World Islamic Tourism Mart (WITM) dan
Indonesia Travel Holiday Fair (ITHF) 2014 yang menghasilkan sebuah media
baru pameran pariwisata yang melayani industri perjalanan dan
pariwisata baik untuk pasar outbound maupun inbound.
Acara
WITM-IHF 2014 sendiri digelar atas kerjasama antara WITM EVENT Malasyia
dan Raja MICE Indonesia, yang didukung oleh Kemenparekraf RI serta
Garuda Indonesia sebagai Official Airlines, diadakan di Kartika Expo, Balai Kartini 24-26 Oktober mendatang.
Pada
tahun ini IHF sudah terhitung selama 14 kali diselenggarakan, acara
tersebut merupakan pameran bisnis untuk konsumen yang akan menampilkan
industri Pariwisata dari berbagai sektor, agen travel yang akan
menawarkan paket wisata terbaik dengan harga spesial, diskon tiket
pesawat airlines, dan lain sebagainya.
Sedangkan WITM akan mengadakan konferensi yang menampilkan pembicara dari dalam dan luar negeri yang mengangkat tema “Emerging Trends in Islamic Tourism. Travel & Hospital Sector” serta ada sesi khusus networking yang akan mempertemukan penjual WITM-IHF dengan pembeli dari dalam dan luar negeri.
WITM-ITHF
2014 bertujuan untuk menarik 30.000 konsumen dan pengunjung dengan
omset penjualan yang diproyeksikan sebesar 30.000 miliar rupiah. Selama
tiga hari pameran, konsumen dapat membeli paket liburan domestik dan
internasional serta dengan harga promo dari airlines. [gie/islamedia/mirajnews]