Dorong Kualitas Tani, Gubernur Sumbar Angkat BPTP
By: admin
Kamis, 23 Oktober 2014
0
pkssiak.org - Solok (21/10) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, mengajak bupati dan walikota se-Sumatera Barat untuk melakukan tandem dan melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat.
“BPTP telah banyak melakukan penelitian dan kajian tentang pertanian. Dari hasil penelitian itu bisa disampaikan kepada petani melalui penyuluhan. Sehingga, para petani pun dapat mengaplikasikan hasil dari penelitian BPTP tersebut,” kata Irwan Prayitno dalam sambutan Pekan Agro Inovasi dan Open House 40 Tahun Badan Litbang Pertanian, di Sukarami, Kabupaten Solok, Selasa (21/10).
Irwan menjelaskan bahwa berbagai kajian tentang pertanian yang dihasilkan BPTP sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama petani. Namun, ada juga yang meremehkan hasil kajian lembaga litbang (penelitian dan pengembangan). Contohnya, jumlah anggaran untuk melakukan penelitian tentang pertanian masih rendah. Tidak hanya itu, Irwan menambahkan, bahwa ada pula pihak-pihak yang meletakkan litbang hanya pada salah satu SKPD.
“Kalau ini terjadi, tentu kegiatan kajian dan penelitian pertanian tidak berjalan maksimal. Litbang ini dianggap tidak berguna,” ungkapnya.
Dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk negara yang masih kurang memperhatikan eksistensi lembaga penelitian dan pengembangan. Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat merupakan contoh negara-negara yang menjadikan kajian serta penelitian sebagai prioritas. Sementara di Indonesia, LIPI, Lapan, dan lembaga penelitian lainnya masih memiliki jumlah anggaran yang sedikit. Hal ini menjadikan lembaga-lembaga tersebut terbatas dalam melakukan penelitian.
“Meskipun begitu, pengembangan dan penelitian harus diprioritaskan. Termasuk dalam penetapan jumlah anggaran untuk litbang. Karena ini (hasil penelitian) memang besar manfaatnya bagi petani kita di Sumatera Barat,” jelas Irwan.
Irwan memberi contoh “Padi Tanam Sabatang”. Kajian tersebut dihasilkan oleh para peneliti dan sukses memberikan cara yang terbaik dalam proses penanaman padi dibandingkan sebelumnya. Selain itu, terdapat pula “Jajar Legowo”. Metode tersebut telah menghasilkan 1 hektar sawah 11,6 ton padi dan ada juga melakukan panen tiga kali dalam setahun. Irwan mengatakan bahwa contoh kesuksesan tersebut merupakan hasil dari kajian teknologi pertanian.
“Kepada para petani, mari kita lakukan ajakan yang baik itu. Ajakan yang saya maksud adalah hasil dari kajian peneliti teknologi pertanian. Mari kita aplikasikan melalui penyuluh pertanian yang ada di nagari (desa). Ini (hasil penelitian) sangat besar sekali manfaatnya guna meningkatkan hasil pertanian di Sumatera Barat,” imbau Irwan.
Selain menggunakan hasil penelitian teknologi pertanian, Irwan juga mengingatkan para petani untuk tidak membakar jerami yang ada di sawah. Sebab, pembakaran jerami dapat merusak humus tanah. Irwan juga mengingatkan para petani untuk selalu menggunakan pupuk organik.
“Kita sementara tidak berpikir untuk menambah lahan. Akan tetapi, berpikirlah bagaimana kualitas pertanian itu terjaga bagus sehingga petani sukses,” pesannya.
Hadir pula pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten Solok, Syamsu Rahim; mewakili Kepala BPTP (pusat), M. Pramayusdi; Kepala BPTP Sumatera Barat, Ardianto; Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Joni; serta Kepala Dinas Perkebunan Sumbar, Fajaruddin.
Bupati Solok, Syamsu Rahim, mengatakan bahwa Pekan Inovasi dan Open House 40 Tahun Badan Litbang Pertanian merupakan sarana memotivasi para petani untuk lebih maju. Motivasi tersebut berupa penyuluhan mengenai penemuan dari hasil penelitian teknologi pertanian. Sehingga, diharapkan para petani mengaplikasikan hasil penemuan tersebut guna memperoleh hasil pertanian yang berkualitas.
“Kita juga banyak punya kebun percontohan, seperti di Alahan Panjang yang memproduksi pepaya hasil rekayasa teknologi pertanian. Selain itu, ada pula Beras Solok yang menjadi beras terbaik di Indonesia,” terangnya.
Sementara menurut Kepala BPTP yang diwakili M. Pramayusdi, BPTP merupakan ujung tombak penelitian di bidang pertanian. Para peneliti dapat menghasilkan inovasi-inovasi terbaru. Pada saat melakukan riset, para peneliti BPTP bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait. Sehingga, hasil teknologi dapat menjadi yang terbaik.
Pramayusdi juga meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk lebih memperhatikan keberadaan BPTP. “Kita akan memperkenalkan inovasi kepada masyarakat, serta menerapkannya kepada petani melalui berbagai penyuluhan. Sehingga, (hasil penelitian) benar bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Pramayusdi.
Pada kesempatan itu, Gubernur Irwan Prayitno mengukuhkan Komite Daerah Sumberdaya Genetik Tanaman Sumatera Barat. Gubernur juga melakukan tanda tangan MoU bersama para Bupati/Wako, dengan Balai Besar Penelitian Pertanian mengenai kajian pertanian. Usai pembukaan acara, Gubernur bersama rombongan juga melakukan peninjauan lapangan, seperti melihat perkembangan inovasi pertanian berupa tanaman jagung, sayur, buah-buahan dan berbagai tanaman lain di lingkungan BPTP.
Sumber: Humas Sumbar
DPD PKS Siak - Download Android App