sumber : @Saief Alemdar |
pkssiak.org - Setiap tanah air Muslim yang terjajah, selalu saja melahirkan pejuang-pejuang patriotik. Karena Islam mengajarkan “La tadhlimuna wala Tudhlamuna”, Kalian tidak menzalimi siapapun dan kalian juga tidak terzalimi oleh siapapun.
Salah satu putra Islam yang luar biasa berjuang mempertahankan Islam
adalah alm. Presiden Alija Izetbegovic. Presiden pertama Negara Bosnia
Herzgovina. Beliau lahir pada tahun 1925 dari keluarga Bosniaki yang
merupakan penduduk asli Bosnia. Keluarga ini termasuk keluarga muslim
sejak Ottoman masih berkuasa di semenanjung Balkan. Beg dalam
namanya itu berasal dari bahasa Turki, yaitu Bek yang merupakan gelar
kehormatan pada masa Ottoman. Sehingga nama beliau adalah Ali bin Izat
Bek.
Setelah “bubarnya” Khilafah Islamiyyah Turki Ottoman, semenanjung Balkan
ini menjadi Kerajaan Yugoslavia. Alija sadar bahwa Islamnya terancam.
Akhirnya, dia bersama beberapa anak muda lainnya membuat kelompok
diskusi dan pengajian Islam dengan nama Mladi Muslimani (Pemuda Islam).
Kelompok ini terus berkembang; tidak hanya sebagai tempat diskusi,
tetapi menjadi sebuah organisasi besar. Ketika terjadinya Perang Dunia
II mereka turut membantu para pengungsi. Ketika Nazi menguasai Kerajaan
Yugoslavia ini, organiasasi Mladi Muslimani menjadi organisasi
terlarang.
Presiden Alija sendiri merupakan lulusan fakultas Hukum Universitas
Sarajevo. Pada masa Yugoslavia dipimpin Presiden Joseph Bros Tito, Alija
terkenal sebagai oposisi; sering keluar-masuk penjara, bahkan di dalam
penjara beliau pernah menulis buku “Notes from Prison”, sebuah catatan
yang luar biasa.
Di mana pun beliau berada, Islam selalu dibela. Sampai-sampai orang Kroasia dan Serbia selalu menuduh beliau Muslim Ekstrimis.
Setelah runtuhnya Yugoslavia tahun 1980, Alija mendirikan partai politik
Stranka Demokratske Akcije, SDA. Partai tersebut didukung oleh para
politikus dan cendikiawan Muslim. Tahun 1992, beliau meminta Referendum
untuk berpisah dari Serbia-Bosnia. Dan kemudian beliau menjadi Presiden
pertama Bosnia Herzegovina.
Suatu ketika di pengadilan saat dihukum, beliau berkata, “Aku mencintai
Negara Yugoslavia, tapi aku tidak suka pada Pemerintah ini. Aku dihukum
bukan karena melanggar undang-undang Negara, tapi karena aku menyalahi
beberapa kebijakan yang dibuat semena-mena oleh sebagian penguasa yang
merasa bisa membuat peraturan sesuka hatinya.” Beliau mengetahui, sebab
dari hukuman yang diterimanya karena sosoknya yang seorang aktivis
Muslim.
Kemudian, beliau berkata lagi dengan lantangnya, “Sekali lagi aku
katakan, aku adalah Muslim, selamanya aku akan menjadi Muslim, dalam
kondisi apa pun! Aku adalah pejuang Muslim dan aku akan selalu membela
Islam selama nyawaku masih dikandung badan! Karena bagiku, Islam adalah
nama lain dari kemuliaan, keagungan. Islam adalah nama lain dari asa,
cita, dan harapan bagi semua Umat Islam untuk masa depan yang lebih
baik. Agar bisa hidup merdeka dan bermartabat. Semua itu butuh
pengorbanan.”
Rahimallah Presiden Alija Izetbegovic wafat pada tahun 2003
setelah perjuangan panjang menyelamatkan Islam dan Muslimin dari Tirani
Komunis. Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu[]
Penulis : Ustadz Saief Alemdar - Damaskus
[bersamadakwah.com]