Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Selasa, 09 September 2014

Keutamaan Memperbanyak Istighfar


pkssiak.org - Rasullullah saw bersabda :

  مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 

“Barangsiapa konsisten beristighfar, maka Allah memberinya pelipur lara dari semua kesedihan, memberinya solusi atas semua kesulitan, dan memberi rizki dari arah yang tak pernah diduga.”

Takhrij Hadist

Hadist di atas diriwayatkan Ibnu Majah di Al-Adab, Bab Istighfar dengan redaksi seperti itu.

Diriwayatkan dari Abu Dawud di As-sunan, Kitab Ash-Sholati Bab Al Istighfar dari Abdullah bin Abbas Ra dengan mendahulukan kalimat, “ Memberinya solusi atas semua kesulitan” atas kalimat, “Maka Allah memberinya pelipur lara dari semua kesedihan.”

Dari sanad hadist ini terdapat perawi bernama Al- Hakam bin Mush’ab. Tentang dirinya, Abu Hatim berkata, “ ia tidak dikenal.” Ia dimasukkan Ibni Hibban ke dalam jajarana para perawi lemah. Al –Azdi berkata,” hadistnya tidak dikoreksi.”

Diriwayatkan Imam Ahmad di kitab Al-Musnad dengan redaksi:

مَنْ اَكْثَرَ مِنَ الْإِسْتِغْفَارِ
“Barangsiapa banyak beristigfar….”

Disebutkan Imam An-Nawawi di Riyadhu Ash-sholihin, Kitab Al Istighfar dari Ibnu Abbas dan katanya diriwayatkan Abu dawud.

Juga disebutkan Al –Mundziri di At-Tarhib wa at-Targhib, hadist no 5 dari Abdullah bin Abbas Ra.

Makna Hadist

Allah Ta’ala menciptakan manusia di bumi, membebaninya dengan banyak kewajiban (tugas), dan menegaskan kepadanya bahwa ia tidak mampu menunaikan tugas-tugasnya jika tidak berbekal dengan bekal taqwa. Untuk itu dibuat syiar ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, haji, membaca Alqur’an, dzikir, do’a, istighfar dll.

Hadist yang sedang kita bahas sekarang mengajak kita konsisten beristighfar, karena istighfar membersihkan kehidupan orang muslim dari maksiat dan dosa. Juga memberinya pelipur lara dari semua kesedihannya, solusi atas semua kesulitannya, dan kran-kran rizki dibuka untuknya dari arah yang tidak pernah terlintas di benaknya.

Beberapa Dalil tentang Keutamaan Istighfar

Allah ta’ala berfirman mengisahkan ucapan Nabi Hud As kepada kaummya,

“Dan hai kaumku, mintalah ampunan kepada Tuhan kalian, lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia Menurunkan hujan deras kepada kalian dan Dia menambahkan kekuatan di kekuatan kalian.” (Huud:52)

Allah ta’ala berfirman mengisahkan perkataan Nabi Nuh As kepada kaummya ,

Maka aku katakan kepada mereka, "Mintalah ampunan kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia menurunkan air hujan lebat kepada kalian. Dan memperbanyak harta dan anak-anak kalian dan mengadakan kebun-kebun untuk kalian dan mengadakan sungai -sungai untuk kalian.” (Nuh:10-12)

Allah ta’ala berfirman

“Dan mintalah ampunan kepada Tuhan kalian dan bertaubatlah pada-Nya, niscaya Dia memberi kenikmatan yang enak kepada kalian sampai batas waktu yang telah ditentukandan Dia memberi kepada setiap orang yang punya keutamaan( balasan) keutamaannya." (Huud: 3)

Allah ta’ala berfirman

“Dan orang-orangyang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu minta ampunan atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya, sedang mereka mengetahuinya.” (Ali Imran :135)

Rasullullah saw bersabda :

“Demi Alllah aku beristighfar kepada  Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.

Abdullah bin Umar Ra berkata,

“Aku hitung Rasulullah SAW berdo’a disatu majelis dengan do’a berikut hingga seratus kali,

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya, Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, karena Engkau Maha Penerima taubat dan maha Penyayang,”

Rasullullah saw bersabda :

“Barangsiapa berkata, “Aku minta ampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Maha Mengurusi Makhluq-Nya dan bertaubat kepada-Nya, “maka dosa-dosanya diampuni, kendati ai melarikan diri dari perang.”

Sebelum wafat Rasululllah SAW sering berdo’a dengan do’a berikut,

“Maha suci Allah dengan memuji-Nya.Aku meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya .”

Dan dalil-dalil lainnya.

Hikmah Hadist ditinjau dari Aspek Dakwah dan Aspek Tarbiyah

Banyak pelajaran yang bias diambil dari hadist bab ini ditinjau dari aspek dakwah dan aspek tarbiyah. Diantaranya sebagai berikut :

1. Orang muslim perlu konsisten dalam beristighfar, sebagaimana orang konsisten dalam memperhatikan kebutuhan primer yang menjadi pilar hidupnya. Hal ini bisa dibantu dengan hal-hal berikut:

a. Orang muslim ingat peran istighfar dalam mendidik dan mensucikan jiwa

b. Orang muslim ingat peran istighfar itu menghilangkan seluruh kesedihan.

c. Orang muslim tahu istighfar itu menyirnakan seluruh kesulitan

d. Orang muslim tahu istighfar itu memperbanyak rizki dan anaknya, bahkan membuka pintu-pintu rizki dari arah yang tidak terlintas dihatinya.

e. Orang muslim tahu istighfar itu memberkahi umur atau ajalnya

2. Realitas agama ini menentukan seseorang tidak boleh memandang dirinya sebagai malaikat, tapi sebagai manusia, yang bisa salah atau benar. Solusi kesalahan ini ialah bertaubat dan beristighfar, sebab Rasulullah SAW bersabda,

“Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andai kalian tidak berdosa, maka Allah melenyapkan kalian, lalu mendatangkan orang-orang yang berdosa lantas minta ampunan kepada Allah dan Diapun mengampuni mereka.

3. Islam respek dengan aspek spriritual manusia, dengan membuat undang-undang, yang mengisi dan menguatkan spiritual mereka. Ini sangat kontras dengan undang-undang produk manusia yang melupakan aspek spiritual. Wal hasil, kehidupan menjadi seperti hutan yang penuh binatang buas, hewan-hewan pemangsa dan kepemimpinan atau kekuasaan menjadi milik siapa yang paling kuat di dalamnya.***

*Artikel ini dikutip dari Kitab "Taujihat Nabawiyah ala Ath-Rhariq" DR. As-Sayyid Muhammad Nuh
[pkspiyungan]
0 Comments
Tweets
Komentar