Chechnya Ingin Bangun Masjid Terbesar di Eropa
By: admin
Kamis, 04 September 2014
0
Presiden Chechnya |
Tetapi Ramzan Kadyrov—kini 38 tahun, memang seorang presiden. Ia terpilih sebagai presiden Chechnya pada April 2007 lalu. Ketidaklaziman Ramzan pun tak berarti ia tak kompeten untuk jadi pemimpin sebuah negara.
Benar Ramzan datang dari dunia yang keras: pimpinan milisi bersenjata ketika Chechnya berada dalam situasi chaotik penuh kekerasan bersenjata. Tetapi ia punya sikap. Setidaknya bisa dilihat dari ketegasannya untuk membuang asumsi pencitraan dan mendukung poligami secara terang-terangan. Ia juga mengharamkan judi dan alkohol di negerinya. Ada lagi yang menjadi obsesi terbesarnya. “Saya ingin membangun masjid terbesar di Eropa,” kata Ramzan kepada The Guardian.
Sejak terpilih sebagai presiden, Ramzan memang disibukkan dengan tugas pengelolaan negara. Banyak pihak menilai, Chechnya yang sempat hancur karena perang, kini mulai tertata menjadi rapi dan bersih. Kabarnya, bila diperhatikan, Ramzan seringkali tampak menggumamkan salawat kepada Nabi Muhammad, manakala tak sedang berbicara.
Ada lagi yang sering disebut-sebut warga negeri itu. Ia dikabarkan mengeluarkan perintah agar pegawainya, juga aparat tentara dan polisi, wajib melakukan salat Isya dan Subuh berjamaah di masjid.
Yang menarik, manakala salat Jumat, wartawan seringkali melihatnya berada di shaf ketiga. Ia menolak saat diminta berdiri di jajaran pertama, langsung di belakang imam. Alasannya,” Shaf pertama dan kedua itu untuk para ulama,” kata Ramzan.
Namun tentu saja, ia pun bukan tanpa cacat cela. Paling tidak, beberapa berita tentang dirinya tidak semanis cerita di atas. Semua berkaitan dengan kekerasan bersenjata, bahkan cerita soal penghilangan nyawa. (mk/inilah)
DPD PKS Siak - Download Android App
Tags : Alam Islami
Share !