Apa Langkah Politik Nur Mahmudi Ismail Setelah Tidak Menjadi Walikota Depok Lagi?
By: admin
Senin, 08 September 2014
0
Mantan Menteri Pertanian masa Presiden Gusdur ini, menyatakan siap kembali menjadi peneliti setelah usai meninggalkan jabatan Wali Kota Depok selama dua periode, 2005-2015. Alasannya, hal ini sesuai status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), seperti di lansir laman pksabadijaya, Senin (8/9/2014).
“Saya akan kembali ke BPPT, kembali jadi peneliti. Misalnya ada jalan atau karir politik lain seperti menjadi dubes (duta besar) itu kan jabatan politik, sepenuhnya kebijakan politik, dan itu wewenang Presiden,” ujarnya, Jumat, 5 September 2014. “Mungkin-mungkin saja, orang menilai kiprah kemampuan tersebut.”
Namun begitu, katanya, ia tetap mengampanyekan kepada masyarakat Indonesia untuk mengubah kebiasaan makanan berbahan beras atau nasi dengam bahan setara atau disebut program Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice). Alasannya, hal itu sejalan dengan program diversifikasi makanan yang menjadi aset nasional.
“Saat ini kita perjuangkan terus, menggalang kerja sama dengan pemda. Yang sama-sama memiliki kewajiban pelihara kesuksesan itu, pelaku bisnis, program peluang bisnis sangat prospektif dan potensial. Kesempatan kerja dan peluang ekonomi,” ujarnya.
“Yang kedua, ini penyadaran pelaku bisnis, harus dilakukan dengan pendidikan dan penyadaran, serta perubahan pola pikir dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap pria yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK).
Sebelumnya, Indonesia pun sempat dihebohkan karena Nur Mahmudi pernah kedapetan kamera pergi ngantor dengan naik angkutan kota alias angkot. Atas kejadian tersebut, sosial media pun jadi ramai membicarakan sosok beliau yang “unik” dan penuh dengan keteladanan(silontong)
DPD PKS Siak - Download Android App