pkssiak.org, Ankara - Menteri luar negeri Turki, Ahmet Davutoglu, menyatakan bahwa Turki
sedang berusaha membangun jalur akses udara Gaza-Turki untuk
mengevakuasi para korban luka sehingga bisa dirawat di Turki.
Pernyataan itu dikeluarkannya dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal Turki, Rabu (6/8/2014) kemarin. beliau nyatakan, “Kami sedang berusaha membangun jalur akses udara dengan menggunakan pesawat ambulans untuk mengevakuasi para korban luka parah sehingga bisa dirawat di sini.”
Menurutnya, ada dua kesulitan dalam mengevakuasi para korban luka. “Pertama, membawa para korban ke airport di luar Gaza. Kedua, ijin pemerintah Mesir atau Israel digunakannya airport mereka untuk mengevakuasi para korban.” Namun demikian, Oglu menyebutkan saat ini sedang dilakukan komunikasi diplomatis untuk memecahkan kesulitan tadi.
Jika usaha ini gagal, maka jalan keluar lain adalah mendirikan rumah sakit darurat di Gaza. Akan segera dikerahkan tim medis ke Gaza. Untuk itu, Turki saat ini sedang berusaha keras memperpanjang masa genjatan senjata sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk membantu warga Gaza yang saat ini sangat membutuhkan bantuan. (msa/dakwatuna/rassd)
Pernyataan itu dikeluarkannya dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal Turki, Rabu (6/8/2014) kemarin. beliau nyatakan, “Kami sedang berusaha membangun jalur akses udara dengan menggunakan pesawat ambulans untuk mengevakuasi para korban luka parah sehingga bisa dirawat di sini.”
Menurutnya, ada dua kesulitan dalam mengevakuasi para korban luka. “Pertama, membawa para korban ke airport di luar Gaza. Kedua, ijin pemerintah Mesir atau Israel digunakannya airport mereka untuk mengevakuasi para korban.” Namun demikian, Oglu menyebutkan saat ini sedang dilakukan komunikasi diplomatis untuk memecahkan kesulitan tadi.
Jika usaha ini gagal, maka jalan keluar lain adalah mendirikan rumah sakit darurat di Gaza. Akan segera dikerahkan tim medis ke Gaza. Untuk itu, Turki saat ini sedang berusaha keras memperpanjang masa genjatan senjata sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk membantu warga Gaza yang saat ini sangat membutuhkan bantuan. (msa/dakwatuna/rassd)