pkssiak.org, Doha - Ketua persatuan ulama Muslim sedunia (IUMS), Syaikh Yusuf Al-Qardhawi,
membantah sebuah media massa di Mesir yang memberitakan bahwa beliau
tidak mewajibkan berjihad di Palestina.
Seperti diberitakan Today’s Opinion, Sabtu (9/8/2014), Syaikh Qardhawi meminta orang yang meragukan sikapnya agar membaca kembali biografi dan buku-bukunya, mendengarkan lagi ceramah dan khutbahnya, mengilas balik berita-beritanya. Setelah itu, pasti akan bisa menyimpulkan bahwa berita yang beredar di Mesir adalah sebuah kebohongan.
Beberapa hari ini, Syaikh Qardhawi bahkan mengatakan melalui akun twitternya, “Kalau saja aku mempunyai kemampuan pergi ke Palestina untuk berjuang di sana, pasti aku sudah berangkat.” Hal itu diungkapkannya karena sejak tahun 1948 hingga sekarang beliau selalu mengajak umat Islam untuk berjuang di Palestina, karena perjuangan Palestina merupakan tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia.
Banyak buku yang beliau tulis tentang kewajiban berjihad di Palestina. Misalnya, “Al-Quds Permasalahan Setiap Muslim”, “Kenapa Kita Kalah dan Bagaimana Kita Bisa Menang?”, “Fatwa-fatwa Tentang Palestina”, dan terakhir adalah buku “Fiqih Jihad” yang di dalamnya menyebutkkan kewajiban memerdekakan Palestina. (msa/dakwatuna)
Seperti diberitakan Today’s Opinion, Sabtu (9/8/2014), Syaikh Qardhawi meminta orang yang meragukan sikapnya agar membaca kembali biografi dan buku-bukunya, mendengarkan lagi ceramah dan khutbahnya, mengilas balik berita-beritanya. Setelah itu, pasti akan bisa menyimpulkan bahwa berita yang beredar di Mesir adalah sebuah kebohongan.
Beberapa hari ini, Syaikh Qardhawi bahkan mengatakan melalui akun twitternya, “Kalau saja aku mempunyai kemampuan pergi ke Palestina untuk berjuang di sana, pasti aku sudah berangkat.” Hal itu diungkapkannya karena sejak tahun 1948 hingga sekarang beliau selalu mengajak umat Islam untuk berjuang di Palestina, karena perjuangan Palestina merupakan tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia.
Banyak buku yang beliau tulis tentang kewajiban berjihad di Palestina. Misalnya, “Al-Quds Permasalahan Setiap Muslim”, “Kenapa Kita Kalah dan Bagaimana Kita Bisa Menang?”, “Fatwa-fatwa Tentang Palestina”, dan terakhir adalah buku “Fiqih Jihad” yang di dalamnya menyebutkkan kewajiban memerdekakan Palestina. (msa/dakwatuna)