Rezeki 26 Juta Setelah Riyadhah Shalat Dhuha
By: admin
Rabu, 13 Agustus 2014
0
Ibadah adalah kebutuhan kita selaku makhluk-Nya. Allah Swt tak sedikit
pun mendapat manfaat ketika semua makhluk beribadah kepada-Nya. Pun, Dia
tak rugi sama sekali ketika semua makhluk durhaka dan menentang-Nya.
Ibadah maupun maksiat, semua kembali kepada manusia, pelakunya.
Di antara bentuk Maha Pemurahnya Allah Swt, ‘abid –pelaku ibadah- selalu
diberi aneka kelebihan dan imbalan. Baik di dunia maupun akhirat.
Sebut namanya Fulan. Ia adalah seorang ayah. Dalam rangka menjemput
rezeki, ia bersilaturahim ke seorang sahabat. Sesampainya, ia berkisah.
Dirinya akan membuka usaha. Modal yang dibutuhkan sekitar 26 juta.
Sementara tabungannya tak sebanyak itu.
Sang sahabat yang dipersepsikan akan memberikan bantuan modal, hanya
berkata, “Rutinkan shalat Dhuha.” Fulan tak bertanya mendebat. Ia pun
pamit sambil berazzam untuk menjalankan saran sahabatnya itu.
Berjalan beberapa pekan, modal yang sedianya akan digunakan oleh Fulan
tetap utuh. Malah sedikit berkurang untuk menutup kebutuhan sehari-hari.
Segala jenis usaha sudah dia lakukan, dengan kualitas terbaik.
Alih-alih mendapat tambahan modal, anak si Fulan malah sakit dan kudu
dirawat di rumah sakit. Bukan sebentar, anaknya harus dirawat selama 2
pekan. Otomatis, selama itu pula, tak ada aktivitas usaha yang dia
lakukan. Waktunya habis untuk menunggui dan mencukupi segala kebutuhan
si sakit.
Dalam masa dua pekan itu, banyak sahabat dan keluarganya yang datang
membesuk. Hingga kemudian, datanglah sahabat karib yang didatangi oleh
Fulan tempo hari. Saat kedatangan sahabat itu, Fulan langsung
merangkulnya sambil menangis sejadi-jadinya.
Setelah emosinya stabil, barulah dia berkata, “Mas, aku mau buka usaha.
Modal belum cukup, anakku malah dirawat lama di rumah sakit.”
Dengan senyum, sahabatnya hanya berkata sembari menepuk pundak si Fulan,
“Sabar. Apakah pesanku sudah kau laksanakan dengan baik?”
Yang ditanya hanya mengangguk. Kemudian ditimpali oleh sahabatnya itu,
“Insya Allah, hajatmu akan terkabul. Dan anakmu akan diberikan
kesembuhan.” Kemudian keduanya berkata serentak, “Aamiin.”
Sahabatnya pun pamit. Ada urusan yang harus diselesaikan. Berselang hari, dibawalah pulang sang anak.
Tak disangka, sesampainya di rumah, banyak amplop yang terkumpul dari
sahabat Fulan yang membesuk anaknya di rumah sakit. Setelah dibuka,
semuanya berjumlah 26.400.000 rupiah.
Seperti tak percaya, Fulan langsung melakukan sujud syukur dengan air
mata yang menderas. Ia kehabisan kalimat hingga yang meluncur dari
lisannya hanyalah puja-puji atas kemahabesaran Allah ‘Azza wa Jalla.
Selepasnya, ia menelpon sahabat bijaknya itu. Kemudian diceritakan apa
yag baru saja dialami. Dengan nada bercanda, sang sahabat berkata, “Kamu
meminta 26 juta, terus diberi 26 juta 400 ribu. Berarti, yang 400 ribu
ditransfer ke rekeningku saja. Hehe.”
Beruntunglah orang beriman. Ia meminta akhirat, dunia pun disuguhkan
padanya. Ia meminta satu, dua dilimpahkan tanpa batas. Allah Mahakaya.
Amat mudah baginya untuk menjadikan hamba-Nya menjadi kaya. Pun,
sebaliknya.[]
*Diadopsi dari buku ON karya Jamil Azzaini. Berdasarkan kisah nyata.
Penulis : Pirman
Redaktur Bersamadakwah.com
DPD PKS Siak - Download Android App