pkssiak.org, Palestina - Emir Qatar, Syaikh Tamim bin Hamad Ali Tsani, mengecam (2/8/2014)
Sekjen PBB, Ban Ki Moon, disebabkan pernyataan persnya tentang kegagalan
gencatan senjata 72 jam dan menuduh Hamas sebagai pihak yang
bertanggung jawab.
Syaikh Tamim menuntut Ki Moon untuk melakukan pengecekan fakta sebelum mengeluarkan pernyataan ke publik melalui media, sesuai berita kantor berita resmi Qatar yang dikutip Islam Memo (3/8/2014).
Hal tersebut disampaikan langsung Syaikh Tamim kepada Ban Ki Moon yang ketika itu menelepon Emir Qatar guna meminta bantuan Qatar untuk mencari informasi tentara Israel bernama Hadar Goldin yang hilang di Rafah pada Jumat pagi (1/8/2014).
Syaikh Tamim juga menyampaikan keprihatinan dirinya dan menyesalkan sikap diam PBB dan organisasi-organisasi internasional lainnya atas kekerasan terang-terangan yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Syaikh Tamim meminta PBB untuk memiliki sikap yang jelas terkait kejahatan perang Israel dan mendorong seluruh pihak yang terkait (Mesir dan Israel) untuk membuka pintu perbatasan dalam rangka mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. (islammemo/rem/dakwatuna)
Syaikh Tamim menuntut Ki Moon untuk melakukan pengecekan fakta sebelum mengeluarkan pernyataan ke publik melalui media, sesuai berita kantor berita resmi Qatar yang dikutip Islam Memo (3/8/2014).
Hal tersebut disampaikan langsung Syaikh Tamim kepada Ban Ki Moon yang ketika itu menelepon Emir Qatar guna meminta bantuan Qatar untuk mencari informasi tentara Israel bernama Hadar Goldin yang hilang di Rafah pada Jumat pagi (1/8/2014).
Syaikh Tamim juga menyampaikan keprihatinan dirinya dan menyesalkan sikap diam PBB dan organisasi-organisasi internasional lainnya atas kekerasan terang-terangan yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Syaikh Tamim meminta PBB untuk memiliki sikap yang jelas terkait kejahatan perang Israel dan mendorong seluruh pihak yang terkait (Mesir dan Israel) untuk membuka pintu perbatasan dalam rangka mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. (islammemo/rem/dakwatuna)