Cover TEMPO Terbaru Dinilai Tendensius Menyerang Sosok Prabowo
By: admin
Senin, 25 Agustus 2014
0
pkssiak.org - Majalah Tempo edisi 26/43 yang terbit hari ini, Senin 25 Agustus 2014, menampilkan cover dengan warna merah sebagai latar belakang dan grafis sosok manusia tanpa wajah. Majalah yang diterbitkan oleh group Tempo ini diberi judul yang mencolok Ujung Sebuah Drama.
Tampak jelas cover ini menyasar sosok Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung Koalisi Merah Putih.
Sebuah akun di facebook, Tara Palasara, menulis status yang mengkritisi sikap majalah Tempo yang mengeluarkan Cover tendensius. Tara mengatakan, Tempo telah dengan sengaja semakin menambah luka dan memicu serta memperuncing friksi pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengkandaskan tuntutan kubu Prabowo-Hatta.
Berikut tulisan Tara Palasara selengkapnya:
“TEMPO”… sadarkah dengan yang sedang kau lakukan ???
Saya hanya bisa tersenyum, ketika pada hari ini Senin 25-08-2014, pukul 00:29 WIB dini hari, saya mendapati COVER / SAMPUL majalah TEMPO [versi cetak] edisi 25-31 Agustus 2014 menampilkan sebuah ilustrasi karikatur seseorang yang tanpa kepala.
Semua penduduk Indonesia [bahkan dunia] yang mahfum media akan tahu bahwa sosok yang dimaksud dalam gambar tersebut adalah Prabowo Subianto [Calon Presiden Republik Indonesia 2014]. Biar saya tidak dituduh menyebarkan hoax, berikut adalah link-nya… dan bagi yang bisa screenshoot, mohon segera dilakukan, sebelum link dihapus [apabila timbul kontroversi nantinya] : http://store.tempo.co/majalah/detail/MC201408230002/ujung-sebuah-drama#.U_os-8V_tKY
Masih dalam senyum saya, saya berjanji dalam hati [justru dengan kejadian ini], saya bertekad akan terus mendukung Prabowo Subianto sekemampuan saya, karena Cover dari Majalah Tempo ini adalah salah satu bukti lagi dari berbagai rangkaian bukti yang telah ada bahwa memang terdapat KEKUATAN-KEKUATAN TIRANI BESAR YANG MENGHADANG Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Indonesia 2014. Kekuatan-Kekuatan Tirani Besar itu adalah Kekuatan Jahat Pemilik Modal Kuat yang memiliki agenda tersembunyi di Republik Indonesia !
Nalarnya, sebagai media utama [mainstream], alih-alih menyuarakan serta menggelorakan semangat rekonsiliasi, persatuan dan jabat erat silaturahmi antar pendukung capres, MELALUI COVER YANG SEJUK MENYEJUKKAN, malah membuat cover yang bisa semakin menambah luka dan memicu serta memperuncing friksi & rivalitas antar pendukung capres.
Bagaimanapun juga, Prabowo Subianto adalah salah satu putra terbaik bangsa yang baru saja dalam Pilpres 2014 mendapat dukungan 62 Juta lebih penduduk Indonesia. Prabowo Subianto merupakan Karya Sempurna dari Allah Yang Maha Kuasa yang pada saat cover Tempo dibuat adalah masih hidup dengan fisik yang utuh. Menggambarkannya dalam bentuk tanpa kepala adalah tindakan pelecehan yang keji serta penistaan yang tidak beradab. Hal ini tidak bisa dibiarkan.
Ini bukan lagi soal Pilpres, bukan soal suku, apalagi soal agama. Ini adalah soal penistaan kepada seorang umat manusia. Pilpres sudah selesai, dan secara legal formal Jokowi adalah pemenang yang sah. Perkara masih ada upaya hukum dan upaya politik dari Tim Prabowo, itu adalah hal biasa dalam alam demokrasi. Selama apa yang dilakukan [Tim Prabowo] masih dalam koridor hukum yang berlaku, maka haruslah disikapi secara wajar. Kini adalah saatnya untuk merekatkan kembali kekeluargaan warga bangsa untuk hidup rukun damai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Idealnya, sebagai media senior yang digawangi oleh jurnalis2 profesional, Tempo ikut ambil peran dalam upaya ini.
Tindakan Tempo menerbitkan majalah dengan cover tersebut sangatlah tendensius dan agitatif… sama sekali tidak mempertimbangkan perasaan hati Prabowo Subianto dan Jutaan warga pendukungnya. Tempo membuat cover tersebut hanya demi memenuhi maksud & tujuan pembunuhan karakter atas diri Prabowo Subianto.
Jangan berdalih dibalik kreativitas seni karikatur ! Jangan berlindung dibalik kebebasan pers ! SEMUANYA ADA BATASAN NORMA ! Jika awak media Tempo [yang terlibat pembuatan cover] kembali merenungi Kode Etik Jurnalistik… pantaskah kalian berbuat seperti itu ? tidak adakah cara lain yang lebih elegan dan bermartabat dalam upaya penyampaian sebuah pesan ?!
Ingin rasanya, saya menggunakan hak yang diatur dalam agama saya untuk mengutuk para awak Tempo [yang terlibat] atas cover. Namun demikian, pada akhirnya saya memutuskan untuk mendo’akan semoga mereka [awak Tempo yang terkait] diberikan hidayah oleh Tuhan Yang Maha Esa. Apapun agama yang kalian peluk, wahai awak Tempo terkait, akhlak dan kasih sayang, itu adalah inti ajarannya.
Terakhir, saya berharap semoga Dewan Pers Indonesia mampu untuk bertindak adil dalam hal ini.
[Ya Allah, selamatkan dan lindungi NKRI dari “anarkisme” para cukong bergelimang harta yang terbuai keserakahan, aamiiin].
>>> LAWAN AROGANSI MEDIA TIRANI ! dan DUKUNG DEWAN PERS INDONESIA UNTUK BERTINDAK ADIL ! <<<
DPD PKS Siak - Download Android App