pkssiak.org, Gaza - Seorang pakar teknik penerbangan Israel, Dr. Scheffer, hari ini Ahad
(13/7/2014) menyatakan bahwa sistem pertahanan Israel yang dinamakan
dengan Iron Dome (Kubah Besi) adalah kebohongan terbesar di dunia saat
ini. Pernyataan ini tentunya menjadi pukulan sangat berat bagi warga
Yahudi.
“Sekarang tidak ada roket yang menghadang roket yang berasal dari Gaza. Ledakan-ledakan yang terjadi di udara bukanlah berasal dari roket dari Gaza yang dihadang dan diledakkan. Roket yang berhasil dihadang oleh Iron Dome, tidak lain, adalah roket virtual yang dihasilkan dan dimatikan melalui kontrol Iron Dome. Buktinya hingga kini tidak seorang pun yang melihat ada roket datang dari Gaza dan berhasil dihadang, lalu jatuh ke wilayah Israel.”
Pernyataan ahli ini disampaikan setelah Brigade Izzuddin Al-Qassam, Sabtu (12/7/2014) kemarin, menantang Israel untuk menghadang roket hasil pengembangannya yang diberi nama J80 yang akan diluncurkan dengan target Tel Aviv. Al-Qassam melengkapi roket tersebut dengan alat pengacau sistem Iron Dome. Hasilnya, roket itu benar-benar sampai di Tel Aviv dan tidak bisa dihadang.
“Iron Dome hanyalah sebuah konspirasi yang dilakukan banyak pihak. Di antaranya mereka yang khawatir kehilangan kepentingannya jika terjadi perdamaian dengan Palestina, industri militer, dan tentunya Benyamin Netanyahu,” demikian ungkap Scheffer. (msa/dakwatuna/psnews)
“Sekarang tidak ada roket yang menghadang roket yang berasal dari Gaza. Ledakan-ledakan yang terjadi di udara bukanlah berasal dari roket dari Gaza yang dihadang dan diledakkan. Roket yang berhasil dihadang oleh Iron Dome, tidak lain, adalah roket virtual yang dihasilkan dan dimatikan melalui kontrol Iron Dome. Buktinya hingga kini tidak seorang pun yang melihat ada roket datang dari Gaza dan berhasil dihadang, lalu jatuh ke wilayah Israel.”
Pernyataan ahli ini disampaikan setelah Brigade Izzuddin Al-Qassam, Sabtu (12/7/2014) kemarin, menantang Israel untuk menghadang roket hasil pengembangannya yang diberi nama J80 yang akan diluncurkan dengan target Tel Aviv. Al-Qassam melengkapi roket tersebut dengan alat pengacau sistem Iron Dome. Hasilnya, roket itu benar-benar sampai di Tel Aviv dan tidak bisa dihadang.
“Iron Dome hanyalah sebuah konspirasi yang dilakukan banyak pihak. Di antaranya mereka yang khawatir kehilangan kepentingannya jika terjadi perdamaian dengan Palestina, industri militer, dan tentunya Benyamin Netanyahu,” demikian ungkap Scheffer. (msa/dakwatuna/psnews)