Catatan editor: berita di bawah telah diupdate sebagaimana penjelasan di bawah. |
Pada hari Senin (30/6/2014) waktu setempat, Shaked memposting pada halaman Facebooknya sebuah artikel yang dibuat oleh Uri Elitzur 12 tahun yang lalu, pendiri asosiasi Netanyahu dan jurnalis, “Di balik semua teroris berdiri puluhan pria dan wanita, tanpa mereka dia tidak bisa terlibat dalam terorisme. Mereka semua adalah pejuang musuh, dan darah mereka harus ada di kepala mereka. Sekarang hal ini juga termasuk ibu dari para martir, yang mengirimkan mereka ke neraka dengan bunga-bunga dan ciuman. Mereka harus mengikuti anak-anak mereka, tidak ada yang lebih adil (dari dari hal itu). Mereka harus pergi, demikian juga rumah fisik di mana mereka melahirkan ular. Jika tidak, akan lebih banyak ular kecil yang tumbuh di sana”.
“Mereka harus mati dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan sehingga mereka tidak bisa menghasilkan teroris lainnya,” ujar artikel tersebut. “Mereka semua adalah musuh kita dan darah mereka harus di tangan kita. Ini juga berlaku untuk para ibu dari teroris yang telah mati,” ujar artikel yang dishare oleh Shaked.
Sehari sebelum pemuda Palestina Muhammad Abu Khudair diculik dan dibakar hidup-hidup oleh enam pemuda Yahudi Israel, Shaked mempublikasikan artikel tersebut pada akun Facebooknya yang merupakan panggilan untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Postingan tersebut merupakan panggilan untuk genosida karena dinyatakan bahwa, “seluruh rakyat Palestina adalah musuh” dan membenarkan penghancuran, “termasuk yang tua dan para wanitanya, kota-kota dan desa-desanya, serta properti dan infrastrukturnya”. Artikel tersebut juga menyerukan pembantaian ibu-ibu dari rakyat Palestina yang melahirkan “ular-ular kecil”.
Setelah postingan Shaked tersebut, seorang penulis Israel mempostingkan artikel berjudul “Mengapa aku ingin membakar paspor Israelku” mengatakan, “saya tidak bisa lagi berdiri, sementara para politisi Israel seperti Ayelet Shaked membenarkan kematian perempuan Palestina yang tidak bersalah dan anak-anak.”
“Dia masih muda. Dia cantik. Dia lulusan universitas dan seorang insinyur komputer. Dia juga seorang anggota parlemen Israel – dan alasan mengapa aku ingin membakar paspor Israelku. Karena di belakang wajah polos bermata lebar itu terdapat malaikat maut”, tambah penulis tersebut.
Selama sepekan, Israel telah melancarkan pemboman udara di jalur Gaza dalam operasi bernama “Operation Protective Edge”. Mereka mengklaim tujuan operasi tersebut adalah untuk mengakhiri serangan roket dari wilayah Palestina.
Sejak Senin lalu, pesawat tempur Israel telah menyerang lebih dari seribu sasaran di daerah yang terkepung, yang merupakan rumah bagi sekitar 1,8 juta warga Palestina, dan membunuh ratusan orang. (dailysabah/dakwatuna/hdn)
Update 19/7/2014: Berita di atas telah diperbarui, bahwa Shaked bukanlah penulis asli dari kata-kata tersebut, karena yang diposting pada akun Facebook tersebut adalah kata-kata dari Uri Elitzur, seorang pendiri asosiasi Netanyahu dan jurnalis, pada sebuah artikel yang ditulis 12 tahun yang lalu yang belum pernah dipublikasikan.[dakwatuna]