pkssiak.org, Palestina - Brigade Izzuddin Al-Qassam menembakkan roket-roketnya ke salah satu
pangkalan penting angkatan udara Israel, Navatim, di dekat Tel Aviv.
Dalam rilisnya sebagaimana dikutip Al-Quds Pers, Al-Qassam menyatakan bahwa pihaknya menembakkan empat roket tipe M-75 ke bandara militer Nevatim pada Rabu siang waktu setempat (16/7/2014). Selain itu, Al-Qassam juga menembakkan 15 roket tipe Grad ke kota Ashkelon dan sejumlah besar roket tipe 107 ke salah satu markas militer dekat perbatasan Jalur Gaza.
Serangan roket-roket tersebut, sebagai balasan terhadap agresi militer Israel ke Jalur Gaza yang ditingkatkan sejak Selasa pagi lalu, baik lewat serangan udara maupun serangan laut dan darat yang dilakukan secara terbatas.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa agresi militer Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan 221 orang syahid dan lebih dari 1624 orang lainnya luka-luka, di samping kerusakan ratusan rumah-rumah penduduk Palestina.
Sejauh ini, Hamas menegaskan bahwa pihaknya menolak upaya mediasi gencatan senjata yang ditawarkan oleh pemerintah kudeta Mesir, dan menyebutkan sebagai sikap menyerah yang memalukan terhadap musuh.
(islammemo/paltimes/rem/dakwatuna)
Dalam rilisnya sebagaimana dikutip Al-Quds Pers, Al-Qassam menyatakan bahwa pihaknya menembakkan empat roket tipe M-75 ke bandara militer Nevatim pada Rabu siang waktu setempat (16/7/2014). Selain itu, Al-Qassam juga menembakkan 15 roket tipe Grad ke kota Ashkelon dan sejumlah besar roket tipe 107 ke salah satu markas militer dekat perbatasan Jalur Gaza.
Serangan roket-roket tersebut, sebagai balasan terhadap agresi militer Israel ke Jalur Gaza yang ditingkatkan sejak Selasa pagi lalu, baik lewat serangan udara maupun serangan laut dan darat yang dilakukan secara terbatas.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa agresi militer Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan 221 orang syahid dan lebih dari 1624 orang lainnya luka-luka, di samping kerusakan ratusan rumah-rumah penduduk Palestina.
Sejauh ini, Hamas menegaskan bahwa pihaknya menolak upaya mediasi gencatan senjata yang ditawarkan oleh pemerintah kudeta Mesir, dan menyebutkan sebagai sikap menyerah yang memalukan terhadap musuh.
(islammemo/paltimes/rem/dakwatuna)