Sepanjang 2013 Pembangunan Pertanian Tumbuh Menggembirakan
By: admin
Kamis, 19 Juni 2014
0
“Surplus neraca perdagangan masih banyak di dominasi oleh ekspor komoditas perkebunan, khususnya kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan kelapa,” kata Menteri Pertanian RI Suswono ketika membuka pameran dan seminar Indolivestock 2014 di Jakarta, Rabu (18/6)
Dari segi pemenuhan kebutuhan pangan pokok, lanjut Mentan, sebagian besar kebutuhan pangan pokok dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, bahkan surplus. Di antara produk pangan yang dapat dipenuhi dari dalam negeri adalah beras, jagung, gula pasir untuk konsumsi rumah tangga, minyak goreng, bawang merah, cabai besar serta daging dan telur unggas.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami defisit, di antaranya adalah kedelai.
Pertanian Bioindustri
Dalam kesempatan tersebut Mentan menjelaskan, tahun 2015 juga merupakan tahun peralihan (transisi) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014 ke RPJMN 2015-2019. Selain sebagai tahun peralihan, mulai tahun 2015 pembangunan pertanian juga akan diarahkan menjadi tahap awal perencanaan pembangunan pertanian nasional jangka panjang atau lebih dikenal dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045.
Adapun visi pembangunan pertanian sesuai SIPP tersebut adalah Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumber daya hayati pertanian dan kelautan tropika.
Menurut Mentan, SIPP tersebut dibagi ke dalam beberapa tahapan, tahapan 2015-2019 yang akan dicapai adalah surplus neraca perdagangan masih banyak di dominasi oleh ekspor komoditas perkebunan, khususnya kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan kelapa.
Kemudian meningkatnya ketahanan pangan dengan penyediaan bahan pokok (padi, jagung, kedelai, gula, daging, dan lainnya), meningkatnya ekspor dan subtitusi impor produk pertanian, meningkatnya ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, dan meningkatnya kesejahteraan petani.
“Diharapkan dengan tipe pertanian bio-industri berkelanjutan tersebut, pendapatan petani mencapai AS$ 7.500 per kapita per tahun,” lanjut Mentan.
Pertanian bio-industri juga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan nasional paling lambat pada tahun 2020, kedaulatan pangan nasional paling lambat tahun 2025, dan kedaulatan pangan komoditas nasional paling lambat pada tahun 2045.[tajuk.co]
DPD PKS Siak - Download Android App