Pengamat: Debat "Beda Kelas", Prabowo Lebih Unggul
By: admin
Selasa, 10 Juni 2014
0
pkssiak.org, JAKARTA - Pengamat Politik Taufik Bahaudin mengatakan bahwa dalam debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) kandidat presiden Prabowo Subianto terlihat jauh lebih strategis dan konseptual. Sedangkan untuk Joko Widodo lebih pada managerial.
"Sehingga kelas keduanya berbeda," kata Taufik, Senin (9/6/2014) malam.
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham menyebut dalam debat capres Prabowo jauh lebih pro rakyat. "Jokowi mengunakan politik anggaran. Nantinya yang dirugikan adalah rakyat, karena jika kelak ada ketidaksepahaman antara pusat dan daerah maka tidak akan ada pembangunan," kata Idrus.
Sedangkan Prabowo, menurut Idrus, berangkat dari programnya dulu yang memang dibutuhkan untuk rakyat. Dalam debat kandidat presiden, sinergi antara pusat dan daerah adalah salah satu permasalahan dalam pembangunan bangsa. Masing-masing Calon Presiden (Capres) memiliki cara penyelesaian yang berbeda untuk hal itu.
Prabowo mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah program pembangunan harus memprioritaskan kebutuhan rakyat. Maka pembangunan itu dipastikan akan berjalan. "Bangun infrastruktur jalan-jalan desa, bangun jalan raya, ketersediaan air bersih. Saya kok yakin kalau itu untuk rakyat maka semua akan berjalan," kata Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan, dengan begitu maka kepala daerah pasti akan menyetujui program pembangunan dari pusat.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengatakan, pembangunan ke depan harus bisa memberikan jaminan pada rakyat tentang kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Untuk pangan misalnya bagaimana menciptakan pangan yang murah.
Kemandirian pangan, kata Prabowo akan membawa efek berkelanjutan. Sebab devisa akan menjadi bertambah kuat. Selama ini devisa tergerus impor pangan cukup besar. Dengan menghemat devisa, investasi bisa lebih besar, roda perekonomian berputar dan pertahanan negara bisa menjadi kuat.
"Kami ingin membuat rakyat sejahtera yang cukup pangan, sandang dan papan, berdiri di atas kaki sendiri. Rakyat yang tenang menghadapi masa depan," kata Prabowo.
Untuk mengejar ke arah tersebut Prabowo mengatakan ada prioritas pembangunan. Yaitu ketahanan pangan, ketersedian energi, infrastruktur dan reformasi birokrasi. Dengan manajemen berorientasi sasaran.
Sementara Joko Widodo dalam upaya mensinergikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah dengan mengguakan politik anggaran. "Gampang sekali itu, pakai saja politik anggaran. Dengan begitu daerah pasti akan menurut dengan pusat saya jamin 100 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, hal tersebut akan efektif dengan menggunakan sistem IT. "Tinggal panggil programer kita bisa lihat bagiamana anggaran di sana, bagaimana angaran di sini, serahkan saja pada programer," kata Jokowi. (tribunnews)
DPD PKS Siak - Download Android App