Media Pendukung Jokowi Mulai Ditinggalkan
By: admin
Rabu, 25 Juni 2014
0
kssiak.org - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menilai saat ini masyarakat Indonesia lebih suka membaca media-media yang memuat berita Calon Presiden (Capres) 2014, Joko Widodo (Jokowi) apa adanya.
Hal tersebut, jelas Fahri, terjadi karena ada sejumlah media massa yang terlalu berpihak kepada Capres usungan lima partai politik (Parpol) tersebut. Namun kini, media-media yang mendukung Jokowi secara membabi buta tersebut, katanya sudah mulai ditinggalkan.
"Media settingan sudah mulai ditinggalkan orang, karena bagaimanapun masyarakat tidak bisa dibodohi lagi dan kini mulai sadar. Dan itu membuat masyarakat pusing," kata Fahri saat ditemui oleh wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/6).
Masyarakat, tambah Fahri, mulai meninggalkan media pendukung Jokowi tersebut, karena mereka katanya sudah mulai menyadari siapa sosok Jokowi yang sebenarnya, pasca menonton acara debat Capres 2014 yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Hal itu, lanjut Fahri, belum lagi ditambah bukti mulai terbongkarnya kebobrokan yang terjadi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pimpinan Jokowi, seperti hasil audit yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI beberapa waktu yang lalu.
"Audit BPK itu jelas, dia punya banyak masalah. Seperti halnya di Kota Solo, dia (Jokowi) tidak punya prestasi, karena kesejahteraan masyarakat Solo dalam indeks pembangunan jadi salah satu yang terendah ketika dia memimpin Solo selama tujuh tahun," katanya.
Dengan fakta ini, Fahri meyakini para swing voter maupun para pemilih rasional akan memilih Prabowo. Fahri pun memprediksi, bahwa kemungkinan hanya mereka yang memiliki kedekatan emosional saja yang masih mau mendukung Jokowi.
Pria yang menjadi anggota Tim Debat Capres-Cawapres Prabowo-Hatta ini juga mengatakan, masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa kemampuan Jokowi itu hanya pada tingkatan managerial, sementara Prabowo adalah pemimpin yang asli.
"Dia (Jokowi) belum pernah punya kemampuan diatas itu. Ini saja dia tak mampu memimpin, apalagi di skala nasional yang ada banyak sekali daerah otonom. Jokowi saya katakan skalanya masih kota, sementara Prabowo international atau minimal nasional," kata dia.
sumber : skalanews.com
DPD PKS Siak - Download Android App