Mahfud MD: Kita Butuh Pemimpin yang Mengendalikan, Bukan Dikendalikan
By: admin
Minggu, 08 Juni 2014
0
pkssiak.org - Calon Presiden Prabowo Subianto bersama ketua tim pemenangan nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, menghadiri istigasah dan silaturahmi alim ulama di Pondok Pesantren Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 6 Juni 2014.
Sejumlah kiai tampak hadir, seperti KH Idris Marzuki dari Pesantren Lirboyo, KH Nawawi Abdul Jalil dari Pesantren Sidogiri, KH Anwar Mansyur dari Lirboyo, dan KH Fuad Nur Hasan dari Sidogiri. Selain itu tampak juga ulama dari Jawa Tengah, KH Maimoen Zubeir, dari Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang.
Dalam sambutannya, Mahfud MD menyampaikan perlunya perjuangan melalui jalan berpolitik. Katanya, politik adalah bagian dari kehidupan manusia.
"Tidak ada seorang pun yang bisa lepas dari kehidupan politik, begitu lahir, kita telah menjadi anggota organisasi negara. Tidak seorang pun yang hidupnya tidak terikat dengan negara," katanya.
Karena itu, Mahfud mengingatkan bahwa tidak ada warga yang tidak terikat pada keputusan-keputusan politik dan oleh pemenang kontestasi politik. Karena itu, Mahfud meminta masyarakat untuk memilih saluran politiknya dengan benar.
"Karena itu harus memilih yang bertanggung jawab, karena itu jangan salah memilih, karena yang menang akan mengikat orang. karena itu harus memilih dengan kesadaran dan tanggung jawab," katanya.
Kembali Mahfud mengingatkan, bahwa perjuangan yang tidak bersadarkan pondasi agama akan runtuh, tapi pondasi agama yang tidak dikawal dengan kekuasan juga akan runtuh.
"Karena itu umat Islam harus ikut menentukan pemerintah dan juga presiden. Islamnya NU, saya jamin itu iya," katanya.
Setelah muncul dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan proses yang sah, Mahfud meminta agar masyarakt memilih sebagai tanggung jawab terhadap negara.
"Siapa yang harus dipilih, memilih harus tahu tantangan apa di depan kita. Kalau dalam keadaan damai, kita bisa memilih pemimpin yang lemah dan lembek, tapi dalam keadaan tertentu kita perlu memiliki pemimpin yang tegas," katanya lagi.
Mahfud menambahkan, negara Indonesia sangat kaya, tapi miskin rakyatnya. Bahkan bank dunia mencatat ada 109 juta orang miskin di Indonesia.
"Kenapa miskin, karena tidak ada ketidakadilan, tidak ada pemerataan. Satu persen menguasai 70 persen lahan dan 99 persen memperebutkan 30 persen lahan. Apa yang terjadi, korupsi besar-besaran di seluruh jajaran. Keadilan tidak pernah ditegakan," katanya lagi
Menurut Mahfud, bangsa ini perlu pemimpin yang tidak tersandera, pemimpin yang tidak dipimpin, yang mengarahkan dan tidak diarahkan, yang mengendalikan dan tidak dikendalikan. (vivanews)
:: PKS PIYUNGAN
DPD PKS Siak - Download Android App