Kampanye Damai Mulai Terusik
By: admin
Rabu, 11 Juni 2014
0
pkssiak.org, SEMARANG - Dewan
Penasehat Tim Pemenangan Prabowo – Hatta Jawa Tengah Letjen TNI Purn
Suryo Prabowo menyampaikan di Jepara dan Solo telah terlihat adanya
indikasi tindakan provokatif berupa perusakan spanduk Prabowo – Hatta.
Hal
serupa juga terjadi di Yogyakarta. Rumah Relawan Jokowi – JK Husen,
dilempari bom Molotov pada Sabtu (7/6/2014) dini hari sekitar pukul
02.00 WIB.
“Tindak
kekerasan ini bisa saja dilakukan oleh pendukung kedua belah pihak yang
saling menyerang. Namun, tidak menutup kemungkinan tindakan itu bisa
dilakukan pendukung Jokowi – JK yang kerap menggunakan taktik “menyerang
diri sendiri” seperti yang lazim dilakukan untuk membangun persepsi
publik bahwa pihaknya tengah teraniaya dan terdzolimi,” ungkapnya.
Menurutnya,
apabila tindakan seperti ini tidak direspon secara terukur dan
didiamkan oleh aparat keamanan. Dikhawatirkan bisa memicu konflik fisik
di lapangan. “Kita semua tentu tidak menghendaki Pilpres kali ini
dikotori oleh kekerasan,” tandasnya.
Suryo
menekankan kembali agar relawan Prabowo – Hatt tidak mudah terprovokasi.
Ia juga memperingatkan kepada para preman provokator agar tidak
mengulangi perbuatannya. Karena hal itu bisa merusak kampanye Pilpres
yang diharapkan dapat berlangsung damai tanpa rasa takut.
Penanganan Serius
Sementara
itu, ditempat terpisah Ketua DPW PKS Jateng Fikri Faqih menyampaikan,
belajar dari penyelenggaraan Pileg sebelumnya, selain cara kotor dengan
“money politic” juga tersebar kabar adanya tindakan provokasi /
intimidasi untuk mencapai kemenangan.
“Mungkin dianggap efektif, sehingga diulang untuk ‘event’ pemilihan lain, termasuk Pilpres,” terangnya.
Fikri
berharap ada evaluasi dari aparat keamanan dan segera mengidentifikasi
agar ada pencegahan dan penanganan serius. Karena Pileg dan Pilpres atau
acara pemilihan lain serupa, hanyalah sarana untuk memilih pemimpin
yang bisa membuat masyarakat lebih sejahtera dan aman.
”Bahasa Qur’annya ath'amahum min ju'in, wa amanahum min khauf. Jangan sampai prosesnya menodai tujuannya yang mulia,” tegasnya.
Cara
kekerasan, katanya, tidak akan membuahkan solusi. Tetapi akan memicu dan
memunculkan kekerasan yang lebih lagi. Sehingga penyelenggara Pemilu
dalam hal ini KPU dan Bawaslu juga harus bisa memfasilitasi komunikasi
lebih intensif antar timses pasangan calon. “Kejadian apa pun bisa
disampaikan di forum itu dan bisa langsung diambil tindakan. Andai harus
ditindak lanjuti dengan aparat keamanan, tentu tinggal diserahkan
kepada pengampunya,” pungkas Fikri.
[pksjateng]
DPD PKS Siak - Download Android App