Kalau Jokowi dan JK Bisa Kuajak Duduk Bareng
By: admin
Kamis, 12 Juni 2014
0
pkssiak.org - Kalau
Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) bisa kuajak duduk di kantin bandara, maka
ku persilahkan dan ku traktir keduanya untuk memilih makanan dan minuman
kesukaannya. Biarlah penghasilanku hari itu habis untuk membayarnya.
Bahkan KTP dan Pass bandaraku jadi jaminan di kantin jika ternyata masih
kurang biaya.
Aku
cuma mau memandangnya, dekat-dekat, dalam-dalam, bersebrangan meja.
Sambil kutatap lurus diantara kedua matanya. Bergantian satu persatu.
Tanpa berkedip, tanpa senyum, tanpa kata-kata.
Sama
sekali kepada Jokowi Aku tak akan bertanya. Ia selalu membawa kertas
catatan pencari jawaban. Hingga selalu beranggapan mudah menyelesaikan
tiap masalah. Padahal setengah mampus kebanyakkan manusia Indonesia
untuk tetap hidup bermarwah. Terlebih warga Jakarta yang sudah muak
dengan janji dan indahnya cerita.
Sekali
lagi, kepada Jusuf Kalla aku tak selera bicara. Karena Ia paling pandai
melihat cacat cela. Lagi pun aku tak setenang Prabowo-Hatta.
Perhatikanlah
Debat Capres & Cawapres di TV One kemarin. Jusuf Kala menggunakan
Isu HAM untuk memojokkan Prabowo. 16 tahun lalu Prabowo dibunuh
kariernya. Mengapa Jusuf Kalla tidak bertanya kepada Megawati sebagai
mantan Presiden yang pernah mengangkat Prabowo sebagai cawapres di tahun
2009?. Mengapa Jusuf kalla yang saat itu sebagai Wakil Presiden
terpilih tidak segera mengadili Prabowo?. Mengapa???
Prabowo
seorang ksatria, seorang negarawan, tidak menyerang Jusuf Kalla dengan
pertanyaan-pertanyaan demikian. Tidak balas menyindir lawan debatnya.
Tidak pula menatap sinis. Bahkan tak segan memuji dan menghormati
pendapat rivalnya. Prabowo hanya berkata,"tanyalah kepada atasan saya
waktu itu.....".Dihadapan Wartawan juga Beliau menjawab dengan
kerendahan hati,"Saya harus mau diserang."
Prabowo
tidak mengungkit-ungkit Jokowi yang tengah berbangga diri sebagai
kepala daerah yang konon dengan segudang Prestasi. Walau Prabowolah
orang pertama yang pernah mengusungnya.
Sejarah
mencatat pengorbanan Prabowo untuk bangsanya. Mempertahankan NKRI
dengan darah dan nyawanya. Itu terjadi berulang kali. Di pertempuran
Timor Timur, dalam misi Impossible pembebasan sandera sipil di
Mapenduma. Penangkapan 2 Agen berkulit putih tahun 1984 yang menyulut
Disintegrasi Papua.
Sungguh
Prabowo adalah sosok yang kita harapkan bisa menyatukan elemen-elemen
yang berserakkan di negeri ini. Usai debat Capres Cawapres, Prabowo
dengan penuh kerendahan hati masih mau memeluk hangat Jokowi dan Jusuf
Kalla yang mencoba mempermalukannya di media TV, disaksikan sekian juta
rakyat Indonesia.
Aku
tak mau memperbincangkan semua itu kepada capres dan cawapres yang
bukan nomor Urut 1 itu. Tapi mungkinkah Jokowi dan Jusuf Kalla bisa
kuajak duduk di kantin Bandara?.
Bandara Hang Nadim Batam, 11 Juni 2014
Oleh: Antho Bandara
(dari berbagai sumber)
DPD PKS Siak - Download Android App