![]() |
pkssiak.org -
Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengatakan
calon presiden Prabowo Subianto Prabowo tidak percaya kudeta memberikan
kekuasaan yang langgeng.
Kekuasaan bisa langgeng, menurut Prabowo, jika kekuasaan itu sepenuhnya diberikan rakyat .
” Jadi Prabowo itu mau jadi presiden jika sepenuhnya dipercaya rakyat, dan tidak menginginkan kekuasaan dengan cara kudeta,” ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/6).
” Jadi Prabowo itu mau jadi presiden jika sepenuhnya dipercaya rakyat, dan tidak menginginkan kekuasaan dengan cara kudeta,” ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/6).
Sebaliknya, Fahri melihan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta
partai-partai pendukungnya mulai panik karena satu persatu kebohongan
yang mereka kembangkan mulai terbuka ke publik.
Sementara satu-satunya senjata yang digunakan untuk menyerang
kredibilitas Prabowo justru menjadi blunder. Jokowi pun menurutnya
semakin nampak tidak konsisten dalam bersikap.
“Mereka mulai panik. Publik akhirnya melihat langkah-langkah pencitraan
yang mereka lakukan tidak sesuai dengan fakta. Ini membuat mereka
panik.Konsistensi sikap Jokowi pun lambat laun mulai terlihat,”
tuturnya.
Dia mengingatkan, sejak awal Jokowi muncul dengan pencitraan. Dimulai
dengan isu sebagai walikota terbaik di dunia, mobil ESEMKA yang bukan
karyanya. “Dia katanya mau mendorong mobil nasional ESEMKA, tapi setelah
jadi gubernur, dia justru menentang program mobil murah pemerintah.Ini kan contoh pemimpin tidak konsisten,” imbuhnya.
Inkonsistensi Jokowi menurutnya juga terlihat ketika dia berjanji dalam kampanye untuk memimpin Jakarta selama 5 tahun.Saat
kampanye gubernur berkali-kali ditegaskannya bahwa pihak-pihak yang
menuduhnya akan maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 ini, hanya
memfitnahnya supaya gagal jadi gubernur DKI Jakarta. Faktanya sekarang
dia jadi capres .
Langkah-langkah Jokowi belakangan ini seperti menggalang dana kampanye yang sudah dilaporkan ke KPK.
”Yah kok dia tidak sadar, dia masih gubernur dan belum mundur, tidak boleh menerima hadiah apapun.Ini kok malah buka rekening.Ini jelas gratifikasi dan korupsi kok,” tandas anggota Komisi III DPRRI ini.
Kubu Jokowi-JK dan partai pendukungnya menurut Fahri juga tidak bisa mengembangkan isu lain untuk menyerang Prabowo.
Kubu Jokowi-JK dan partai pendukungnya menurut Fahri juga tidak bisa mengembangkan isu lain untuk menyerang Prabowo.
Satu-satunya senjata yang mereka gunakan tentang isu pelanggaran HAM patah dengan sendirinya.
“Mereka cuma punya satu isu untuk menyerang. Tapi, harusnya itu tak perlu diungkit-ungkit, sebab hal yang sudah selesai itu.
“Mereka cuma punya satu isu untuk menyerang. Tapi, harusnya itu tak perlu diungkit-ungkit, sebab hal yang sudah selesai itu.
Bahkan, Effendy Simbolon yang pernah di Pansus Trisakti mengatakan bahwa
kasus Trisakti sudah selesai ketika Megawati berduet dengan Prabowo di
Pemilu 2009. Kok sekarang Effendy Simbolon juga yang mengatakan hal itu
belum selesai. Ketika Megawati menjadi presiden dia juga punya
kesempatan kok untuk mengotak-atik itu, tidak dilakukan,” tegasnya.
Terlebih menurut Fahri ada pernjanjian batu tulis yang merupakan
pernjanjian bahwa PDIP akan mendukung Prabowo menjadi calon presiden di
pemilu 2014 ini.”Jadi sangat tidak fair, ketika ada kekuasaan tidak
“menyelesaikan”, ketika mau berkuasa dan berduet melupakan dan kini
mengunkit-ungkit lagi,” paparnya.
Sejatinya, kata Fahri kalau PDIP komit dengan perjanjian batu tulis yang mendukung
Prabowo, maka langkah koalisi PDIP dan Prabowo untuk berkoalisi akan
sangat mulus. “PDIP pemenang pemilu dan Partai Gerindra adalah partai
yang berhasil naik peringkat. PDIP kuasai pileg dan Prabowo kuasai
pilpres kalau mereka bergabung,” tandasnya.
Sumber : Fahri Hamzah official Site
[pkscibitung]