Dukung Prabowo-Hatta, 4 PKL Genjot Sepeda dari Mojokerto ke Jakarta
By: admin
Sabtu, 21 Juni 2014
0
pkssiak.org - Dukungan
terhadap dua pasangan capres dan cawapres terus mengalir dari berbagai
organisasi masyarakat di Indonesia. Salah satunya dari Asosiasi Pedagang
Kaki Lima Indonesia (APKLI) yang mendukung Prabowo Subianto dan Hatta
Rajasa.
Tak tanggung-tanggung, perwakilan PKL mengayuh sepeda angin dari lima titik di Pulau Jawa untuk menyampaikan dukungan langsung kepada Hatta Rajasa. Mereka akan berangkat dari lima titik menuju kediaman Hatta di Perumahan Golf Mansion Nomor 26, Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
"Ini aspirasi dari bawah, mereka ingin menyampaikan aspirasinya kepada calon pemimpin mereka karena menganggap Hatta Rajasa sebagai bapak pemberdaya PKL. Hatta lah yang mendorong terbitnya Perpres Nomor 125 Tahun 2012 sehingga di kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia, PKL sudah mendapatkan alokasi anggaran," jelas Ali dalam acara deklarasi dukungan PKL se-Kabupaten/Kota Mojokerto di Desa Ngelinguk, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Sabtu (21/6/2014).
Usai menggelar deklarasi dukungan terhadap pasangan Prabowo-hatta, empat orang perwakilan PKL Kabupaten/Kota Mojokerto diberangkatkan menuju kediaman Hatta di Jakarta. "Perkiraan 14 hari kami sampai di Jakarta. Kami ingin menyampaikan aspirasi kami kepada pak Hatta, karena sebagai PKL kami sering digusur oleh pemerintah," ucap Syamsul Maarif, salah seorang perwakilan PKL Mojokerto yang berangkat menuju Jakarta.
Sebuah bendera APKLI terpasang di sepeda butut yang biasa dipakai berjualan oleh keempat penjual ini. Selain itu, kotak pentol bertuliskan 'Gerobak pemenangan Prabowo-Hatta di Mojokerto' juga mereka pasang di bagian belakang. Sekitar pukul 11.15 WIB, keempat perwakilan PKL Mojokerto ini dilepas oleh Ketua Umum APKLI.
"Hari ini saya lepas di tempat Gajah Mada melakukan sumpah Amukti Palapa, harapan kami Prabowo-Hatta mampu membawa kebangkitan Indonesia sebagai mana yang dilakukan Gajah Mada abad ke-14 yang lalu," ungkap Ali.
Selain dari Trowulan, perwakilan PKL mengayuh sepeda angin menuju kediaman Hatta Rajasa juga telah dilepas dari makam Sunan Giri di Desa Giri Kecamatan Kebomas, Gresik. Selanjutnya, APKLI juga akan melepas perwakilan mereka dari Candi Prambanan di Jawa tengah, dari makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, serta dari Lebak Banten, Jawa Barat.
Lima titik yang dipilih, menurut Ali memiliki makna. Seperti dari makam Sunan Giri sebagai simbol leluhur yang terkait dengan masalah kerohanian. APKLI berharap, jika Prabowo-Hatta terpilih, bisa memimpin indonesia dengan dilandasi nilai ketuhanan. Sedangkan napak tilas dari Candi Prambanan bermakna pasangan Prabowo-Hatta tidak boleh mengabaikan sejarah nusantara.
"Saya lepas dari Sunan Gunung Jati, sebagai simbol Prabowo-Hatta merangkul semua elemen bangsa asal mereka tidak mengganggu. Kita lepas dari Lebak Banten, kita tahu banten itu ada budaya Debus, harapan kita Prabowo-Hatta memimpin Indonesia mempunyai kekebalan yang kokoh agar tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan yang merugikan rakyat indonesia," paparnya.[dtk/dm/pksnongsa.org]
Tak tanggung-tanggung, perwakilan PKL mengayuh sepeda angin dari lima titik di Pulau Jawa untuk menyampaikan dukungan langsung kepada Hatta Rajasa. Mereka akan berangkat dari lima titik menuju kediaman Hatta di Perumahan Golf Mansion Nomor 26, Cilandak Barat Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
"Ini aspirasi dari bawah, mereka ingin menyampaikan aspirasinya kepada calon pemimpin mereka karena menganggap Hatta Rajasa sebagai bapak pemberdaya PKL. Hatta lah yang mendorong terbitnya Perpres Nomor 125 Tahun 2012 sehingga di kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia, PKL sudah mendapatkan alokasi anggaran," jelas Ali dalam acara deklarasi dukungan PKL se-Kabupaten/Kota Mojokerto di Desa Ngelinguk, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Sabtu (21/6/2014).
Usai menggelar deklarasi dukungan terhadap pasangan Prabowo-hatta, empat orang perwakilan PKL Kabupaten/Kota Mojokerto diberangkatkan menuju kediaman Hatta di Jakarta. "Perkiraan 14 hari kami sampai di Jakarta. Kami ingin menyampaikan aspirasi kami kepada pak Hatta, karena sebagai PKL kami sering digusur oleh pemerintah," ucap Syamsul Maarif, salah seorang perwakilan PKL Mojokerto yang berangkat menuju Jakarta.
Sebuah bendera APKLI terpasang di sepeda butut yang biasa dipakai berjualan oleh keempat penjual ini. Selain itu, kotak pentol bertuliskan 'Gerobak pemenangan Prabowo-Hatta di Mojokerto' juga mereka pasang di bagian belakang. Sekitar pukul 11.15 WIB, keempat perwakilan PKL Mojokerto ini dilepas oleh Ketua Umum APKLI.
"Hari ini saya lepas di tempat Gajah Mada melakukan sumpah Amukti Palapa, harapan kami Prabowo-Hatta mampu membawa kebangkitan Indonesia sebagai mana yang dilakukan Gajah Mada abad ke-14 yang lalu," ungkap Ali.
Selain dari Trowulan, perwakilan PKL mengayuh sepeda angin menuju kediaman Hatta Rajasa juga telah dilepas dari makam Sunan Giri di Desa Giri Kecamatan Kebomas, Gresik. Selanjutnya, APKLI juga akan melepas perwakilan mereka dari Candi Prambanan di Jawa tengah, dari makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, serta dari Lebak Banten, Jawa Barat.
Lima titik yang dipilih, menurut Ali memiliki makna. Seperti dari makam Sunan Giri sebagai simbol leluhur yang terkait dengan masalah kerohanian. APKLI berharap, jika Prabowo-Hatta terpilih, bisa memimpin indonesia dengan dilandasi nilai ketuhanan. Sedangkan napak tilas dari Candi Prambanan bermakna pasangan Prabowo-Hatta tidak boleh mengabaikan sejarah nusantara.
"Saya lepas dari Sunan Gunung Jati, sebagai simbol Prabowo-Hatta merangkul semua elemen bangsa asal mereka tidak mengganggu. Kita lepas dari Lebak Banten, kita tahu banten itu ada budaya Debus, harapan kita Prabowo-Hatta memimpin Indonesia mempunyai kekebalan yang kokoh agar tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan yang merugikan rakyat indonesia," paparnya.[dtk/dm/pksnongsa.org]
DPD PKS Siak - Download Android App