"Cek Ricek Berita Hasil Survey" | By @UdaIrfan
By: admin
Rabu, 25 Juni 2014
0
saya percaya setiap tim ses itu pasti pegang survey yang benar menunjukkan realita
kalau saya lihat beberapa survey yang riil, no 2 itu memang tinggi, lalu kemudian menurun, no 1 ini rendah, lalu kemudian menaik
lalu bagaimana kalau kita gak pegang data dan ingin tahu kebenaran survey yang kita pegang
atau kebenaran survey yang kita dengar
saya biasanya mengkalibrasi dengan bertanya secara kualitatif
metode kualitatif itu metode yang dipelajari di setiap disiplin ilmu sosial dan humaniora
metode ini bagus untuk mendapatkan data pada fenomena yang unik dan istimewa
namun yang paling menarik bagi saya untuk metode kualitatif adalah dia bisa dipakai untuk mengkalibrasi data kuantitatif seperti survey
cara saya adalah mengambil beberapa orang dengan karakteristik unik, misalnya untuk kelas bawah saya ambil supir taksi dan tukang jualan
supir taksi itu menggambarkan orang kelas menengah bawah dengan kualitas melek informasi yang tinggi
kalau tukang jualan saya ambil tukang bakso, atau yang suka mangkal di pinggir jalan
itu menggambarkan kelas bawah dengan tingkat interaksi yang tinggi, tukang ngobrol, dan tukang nguping obrolan orang
lalu saya tanya merek pilih siapa bang di pilpres ini
jawaban mereka menarik, kalau supir taksi rata rata awalnya pilih jokowi lalu pilih prabowo
kalau tukang jualan, khususnya tukang bakso dan berasal dari jawa, terus terang milih jokowi
saat ditanya kenapa, supir taksi rata rata gak puas dengan performance jokowi dan beralih ke prabowo
saat ditanya kenapa, tukang bakso bilang saya pdip pak, saya pilih jokowi
yang menarik, supir taksi mempromosikan prabowo ke saya
tukang bakso tidak mempromosikan jokowi ke saya, lalu saya tes, pak saya dulu simpati ke jokowi, tapi sekarang saya ke prabowo
saya lihat mukanya langsung ragu
oke, lalu saya tanya ke teman teman perempuan, yang pasang ava 2, stand on the right side
kamu pilih jokowi? jawabannya ya pak tapi bila ada tambahan data saya bisa berubah
kok berubah? bukannya yang pasang ava 2 sudah pasti ke jokowi
dia balik bertanya, bapak ke siapa? saya tes dengan bilang singkat prabowo
sekitar 3 hari kemudian ia mengganti ava 2 nya dengan ava lain, saya belum tanya lagi, kenapa avanya berubah
saya kemudian tanya ke teman perempuan yang lain, saya ambil sampel, perempuan muda, melek informasi dan gaul di media sosial
saya tanya kamu pilih siapa? cenderung ke jokowi tapi masih bisa berubah
lalu saya sampaikan ke dia, ada hal menarik yang saya dapatkan dari tanya jawab ini
kalau orang sudah milih prabowo, dia punya kencederungan tetap, kalau milih jokowi, ada kemungkinan berubah
dan dia mengiyakan hal itu
nah itu kesimpulan sementara pertama saya; kalau orang milih prabowo, dia cenderung tetap, kalau milih jokowi cenderung bisa berubah
saya lihat ini sesuai dengan survey riil yang saya ketahui
jadi bisa jadi bila waktunya cukup, jokowi tersalip oleh prabowo, catatan garis tebal bila waktunya cukup
lalu saya diskusi dengan teman-teman, yang saya ambil sampel yang aktivis dakwah atau minimal ada semangat keislaman
sebagian besar mereka milih prabowo, dan dengan suka rela mempromosikan prabowo
kemudian saya cek ke teman teman saya yang aktivis gereja, rata rata milih jokowi
namun saya tak elaborasi gereja apa, karena sepengetahuan saya gereja cukup banyak payungnya
tapi yang menarik salah satu yang terlontar saat ditanya kenapa milih jokowi, ada ucapan karena tak suka dengan fpi
kenapa tak suka dengan fpi, karena mereka fpi dipersepsikan sebagai tukang menyerang agama lain (baca non islam)
kesimpulan sementara kedua saya adalah sentimen agama kuat dalam pilpres kali ini
saya menduga itu menjadi alasan capres yang memakai isu agama atau mengambil isu yang menarik bagi pemeluk agama tertentu
yang saya ingin tahu dan ini belum saya gali lebih dalam, apakah debat capres punya pengaruh terhadap pemilih di pilpres kali ini?
kalau di luar negeri, sudah pernah saya share, debat capres atau interaksi capres dalam pemberitaan punya pengaruh pada pemilih
kalau menyimak serunya tl saat debat capres, dugaan saya pasti punya pengaruh
cuma saya ingin tahu apakah pengaruh itu sampai kepada perbincangan dan menjadi arus, ini yg sedang saya dalami
kalau di sumbar, ada seloroh yang menurut saya banyak benarnya, kalau anda mau tahu siapa yang menang dalam pemilihan, cek kedai kopi
sudah putus pemenangnya di kedai kopi, sebelum di bilik suara
hal yang berlaku juga di aceh, kuping kedai kopi, simak obrolan mereka, anda tahu siapa yang menjadi pemenang
nah kesimpulan sementara saya yang ketiga; untuk tahu benarkah survey yang menang si anu atau si anu
cek saja obrolan orang, kalau level bawah, cek ke warung indomie, tempat supir taksi, tempat supir angkot, warkop dsb
level terpelajar, cek kampus
level menengah atas, cek kafe kafe, atau mal, atau obrolan orang di bioskop atau grup wa
perempuan tanya saja ke teman teman anda yang perempuan, mulai dari yg baru milih, sudah nikah, bekerja dsb
gak perlu sampelnya seketat metodologi survey, tapi kalau sering simak obrolan, kamu bisa tahu siapa yg bakal menang
nah itu tiga kesimpulan sementara saya soal kalibrasi survey, semoga manfaat
_____
http://chirpstory.com/li/215134?page=1
DPD PKS Siak - Download Android App