pkssiak.org, Jakarta - Penyampaian visi misi calon presiden (capres) Prabowo Subianto saat
berpidato pada acara tanwir tahunan Muhammadiyah, Sabtu (24/5/2014) yang
digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, mendapatkan antusiasme besar
dari ribuan peserta.
Kekuatan visi-misi Prabowo dipandang sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang berorientasi terhadap pengembangan ekonomi umat termasuk rakyat kecil.
Menurut Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, visi-misi Prabowo memang diletakkan untuk membangun karakter bangsa khususnya di bidang sosial ekonomi, agar tercipta mandat kemajuan sekaligus kemandirian nasional yang berbasiskan
kemartabatan rakyat.
Sementara, keberadaan ormas Muhammadiyah sejauh ini memiliki fokus bagi terselenggaranya penguatan unsur pendidikan, serta pelayanan di bidang pemberdayaan ekonomi yang meliputi keumatan dan bangsa.
“Inilah bentuk keserasian antara visi misi Prabowo dengan perjalanan Muhammadiyah, sehingga bisa dikatakan pencapresannya lebih mudah untuk diterima oleh kalangan Muhammadiyah,” ujar Syahganda melalui keterangan pers yang dikutip dari Okezone, Sabtu (24/5/2014).
Dia menambahkan, dalam konteks perjuangan Muhammadiyah untuk membangun aspek kebangsaan yang kukuh dengan nilai-nilai kemandirian, maka aspirasi itu sebenarnya dapat dipadukan dalam cita-cita yang sama dengan integritas Prabowo.
Sebab, tidak terdapat perbedaan visi, baik dalam arah ataupun pemikirannya. Dia juga menjelaskan, potensi keanggotaan Muhammadiyah sebagai sebuah ormas terbesar di tanah air, tentu saja menghendaki adanya lingkungan yang kondusif terkait kebijakan negara di tingkat nasional untuk melaksanakan misi dan sejumlah programnya.
Dengan demikian, harmoni itu bisa dilakukan melalui kebersamaan strategis yang secara fundamental mendapat titik temu dengan agenda kebangsaan Capres Prabowo.
“Namun, hal itu tetap tidak boleh merusak independensi Muhammadiyah, yang tergolong sudah mapan dalam mengembangkan model-model kegiatannya,” tegas Syahganda.
Ia juga meyakini, dalam momentum Pilpres 2014 ini terjadi harapan yang kuat dari kader-kader Muhammadiyah untuk mendukung dan memilih sosok Prabowo, mengingat kedua elemen itu memiliki keserasian pada agenda nasional kebangsaan, keumatan, dan kerakyatan.
Acara tanwir Muhammadiyah kali ini diikuti perwakilan wilayah setiap provinsi dan badan otonom yang berada di jajaran Muhammadiyah. Selain itu, hadir pula Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais, serta para tokoh asal Muhammadiyah. (okezone/sbb/dakwatuna)
Kekuatan visi-misi Prabowo dipandang sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang berorientasi terhadap pengembangan ekonomi umat termasuk rakyat kecil.
Menurut Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, visi-misi Prabowo memang diletakkan untuk membangun karakter bangsa khususnya di bidang sosial ekonomi, agar tercipta mandat kemajuan sekaligus kemandirian nasional yang berbasiskan
kemartabatan rakyat.
Sementara, keberadaan ormas Muhammadiyah sejauh ini memiliki fokus bagi terselenggaranya penguatan unsur pendidikan, serta pelayanan di bidang pemberdayaan ekonomi yang meliputi keumatan dan bangsa.
“Inilah bentuk keserasian antara visi misi Prabowo dengan perjalanan Muhammadiyah, sehingga bisa dikatakan pencapresannya lebih mudah untuk diterima oleh kalangan Muhammadiyah,” ujar Syahganda melalui keterangan pers yang dikutip dari Okezone, Sabtu (24/5/2014).
Dia menambahkan, dalam konteks perjuangan Muhammadiyah untuk membangun aspek kebangsaan yang kukuh dengan nilai-nilai kemandirian, maka aspirasi itu sebenarnya dapat dipadukan dalam cita-cita yang sama dengan integritas Prabowo.
Sebab, tidak terdapat perbedaan visi, baik dalam arah ataupun pemikirannya. Dia juga menjelaskan, potensi keanggotaan Muhammadiyah sebagai sebuah ormas terbesar di tanah air, tentu saja menghendaki adanya lingkungan yang kondusif terkait kebijakan negara di tingkat nasional untuk melaksanakan misi dan sejumlah programnya.
Dengan demikian, harmoni itu bisa dilakukan melalui kebersamaan strategis yang secara fundamental mendapat titik temu dengan agenda kebangsaan Capres Prabowo.
“Namun, hal itu tetap tidak boleh merusak independensi Muhammadiyah, yang tergolong sudah mapan dalam mengembangkan model-model kegiatannya,” tegas Syahganda.
Ia juga meyakini, dalam momentum Pilpres 2014 ini terjadi harapan yang kuat dari kader-kader Muhammadiyah untuk mendukung dan memilih sosok Prabowo, mengingat kedua elemen itu memiliki keserasian pada agenda nasional kebangsaan, keumatan, dan kerakyatan.
Acara tanwir Muhammadiyah kali ini diikuti perwakilan wilayah setiap provinsi dan badan otonom yang berada di jajaran Muhammadiyah. Selain itu, hadir pula Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais, serta para tokoh asal Muhammadiyah. (okezone/sbb/dakwatuna)