Menlu Turki: Yerusalem Adalah Tanah Warga Palestina
By: admin
Rabu, 14 Mei 2014
0
pkssiak.org, ANKARA – Menteri Luar Negeri Turki Ahmet
Davutoğlu mengatakan, orang-orang yang tidak memahami pentingnya
Yerusalem dan hak-hak warga Palestina menyerang hati nurani kemanusiaan.
Berbicara dalam upacara pembukaan pertemuan internasional tentang
masalah Yerusalem di ibukota Turki, Ankara, Senin, Davutoğlu
mengemukakan tiga langkah yang harus diperhatikan ketika membahas
Yerusalem .
"Kita harus menyadari area tanggung jawab etis dan ontologis, budaya, dan politik untuk Yerusalem," katanya.
Lebih lanjut Davutoğlum menjelaskan, menurut ketentuan hukum
internasional, kota Yerusalem dianggap di bawah pendudukan, dan ada dua
masalah utama yang perlu dipertimbangkan dalam kerangka ini. Yakni,
mereka yang menjadi pengungsi dan status hukum Yerusalem.
"Kami menyaksikan pendudukan tanah Palestina sejak 1948, sama halnya
dengan Masjid Al-Aqsa. Dunia internasional harus menjamin keadilan dan
supremasi hukum melalui platform yang berbeda," kata Davutoglu.
"Jika keputusan PBB tidak diimplementasikan, maka mengapa mereka diambil di tempat pertama?"
Majelis Umum PBB menawarkan pembagian wilayah Palestina menjadi
negara Arab, negara Yahudi, dan rezim internasional khusus untuk Kota
Yerusalem. Israel menguasai 60 persen tanah Palestina yang dikuatkan
resolusi PBB.
Kota Yerusalem telah menjadi obyek yang diperebutkan klaimnya oleh
orang-orang Yahudi dan orang Arab Palestina, karena keduanya
menganggapnya sebagai bagian tak tergantikan dari esensi nasional
mereka.
Israel, yang mencaplok wilayah Yerusalem Timur pada tahun 1980,
mengatakan, seluruh kota adalah ibukota Israel dan harus tetap berada di
bawah kedaulatan Israel. Klaim ini tidak diakui oleh dunia
internasional.
Davutoğlu juga mengingatkan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam dan tidak bisa ditempati.
"Tidak ada yang bisa mengambil otoritas tunggal atas Yerusalem,
perdamaian di Timur Tengah adalah mustahil tanpa itu. Yerusalem adalah
tanah warga Palestina dan saya berharap Palestina akan menjadi anggota
PBB. Ini merupakan kewajiban PBB untuk melakukannya," tegas dia.
Davutoglu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membentuk
kampanye amal bagi orang-orang Palestina yang tengah beraa dalam
kesedihan yang mendalam.
Berbicara setelah Davutoglu, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama
Islam (OKI), yang juga hadir dalam pertemuan itu, Iyad bin Amin Madani
berterima kasih pada Turki atas upaya untuk melindungi hak-hak rakyat
Palestina.
"Insiden pada tahun 1948 efektif dalam membentuk Dewan Kerjasama
Islam. Kita melihat diri kita sebagai pelindung rakyat Palestina," kata
Iyad.
"Kota ini harus diberikan kepada Palestina. Dewan Kerjasama
Negra-Negara Islam khawatir terhadap implementasi Israel pada Yerusalem.
Mereka mencoba untuk menghapus identitas Arab di kota ini dan menghapus
sejarah agama," katanya.[tajuk/pksmarpoyan]
DPD PKS Siak - Download Android App