Mengurai Benang Kusut Pileg 2014 | By : @MahfudzSiddiq
By: admin
Kamis, 08 Mei 2014
0
pkssiak.org -
Twit @MahfudzSiddiq
1. Pileg 2014 msh dgn sistem proporsional terbuka, dgn suara terbanyak mengacu kpd putusan MK. Selama ikuti pileg, kali ini sgt beda.
2. Kompetisi ketat antar caleg membuat motif kepentingan caleg makin kuat tuk menangkan kompetisi. Ada yg halalkan berbagai cara.
3. Selain ritual sosialisasi, kampanye & penggalangan, caleg juga terdorong tuk mengamankan suara dan "nambah2 suara" dgn kolaborasi.
4. Sosialisasi kurang, tdk populer, jarang turba tp tiba2 suaranya besar. Segera tudingan muncul: "dia main dgn oknum penyelenggara".
5. Apakah mudah dibuktikan? Tidak juga. Krn hampir mayoritas parpol dan caleg tdk pegang form C1 lengkap dan valid. Gmn rechecknya??.
6. Transaksi suara oleh oknum caleg dan oknum penyelenggara terjadi di tiap tingkatan dan terputus satu dgn lainnya.
7. Bahkan transaksi itu terjadi hanya untuk mengamankan suara, bukan tuk manipulasi. Biayanya? Wow!
8. Coba cek rekap KPU Prov yg minta divalidasi ulang oleh KPU Pusat. Pasti terkait dgn dispute data dgn KPU Kab/Kota, PPK, PPS & TPS.
9. Menyelesaikan ini akan sprt mengurai benang-kusut. Extremely complicated. Bawaslu bisa teriak tp akan useless.
10. Semoga saja partai2 legowo mau sepakati hasil rekap dan penetapan hasil oleh KPU. Semua sengketa ajukan gugatan ke MK.
11. Jika pun nanti MK bisa selesaikan semua gugatan, menurut saya kualitas Pileg 2014 sgt rendah di banding sebelumnya.
12. Nah mari liat variabel hubungan peserta pileg dgn pemiCoba tanya pegawai bank, money changer, pom bensin.... "Wah banyak yg tuker uang receh dlm jumlah besar!"lih, terutama voting behavior-nya. Saya sdh pernah bahas ini sblmnya.
13. Saat masuki Pileg, parpol, dewan perwakilan dan caleg tlah terdekonstruksi kredibilitasnya oleh opini publik yg diciptakan media.
14. Masy pemilih alami ketidakpercayaan akut kpd peserta pemilu dan lembaga legislatif. "Mereka lg butuh suara kita tuk jabatan enak"
15. "Gaji besar, full fasilitas, jalan ke LN, bolos rapat, tidur saat sidang, trus korupsi". Ini persepsi bentukan di benak pemilih.
16. Media massa partisan punya andil besar dlm mendekontruksi kredibilitas dan ciptakan persepsi baru tsb. Ya tentu ada asap ada api.
17. Yg terjadi kemudian merebaknya praktek masif "wani piro?" - politik transaksional yg sgt pragmatis antara caleg dan pemilih.
18. Coba tanya pegawai bank, money changer, pom bensin.... "Wah banyak yg tuker uang receh dlm jumlah besar!"
19. Istilah serangan fajar sdh punya turunan: serangan sore dan malam. Bahkan ada yg kasih DP bbrp hari sblmnya kpd pemilih.
20. Ada caleg yg bilang: saya terpaksa siapin amplop juga buat amankan basis pemilih saya dr serangan gila2an caleg lain!
21. Saya tercengang denger kabar tokoh @evndari gagal. Tokoh populis, rajin turba & advokasi. Tapi kalah krn tdk mau keluarkan amplop.
22. Juga sosok @zubeirsyafawi yg populis, sederhana dan jg rajin advokasi gagal lolos krn tdk kawal suara yg ternyata bergerak terus.
23. Sorry boarding dulu ya
[pkskabupatentegal]
DPD PKS Siak - Download Android App