pkssiak.org, Malaysia - Mantan PM Malaysia, Mahathir Muhammad, menyampaikan kecurigaannya
tentang kemungkinan keterlibatan badan intelijen asing dalam hilangnya
pesawat penumpang Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret 2013 lalu.
Mahathir menegaskan bahwa tidaklah adil melimpahkan tanggung jawab kesalahan sepenuhnya kepada maskapai penerbangan Malaysia Airlines.
Menurutnya, sesuatu yang patut dipertanyakan kenapa tidak ada ulasan kritis media yang menyinggung tanggung jawab perusahaan pembuat pesawat tersebut, Boeing, atau keterlibatan badan intelijen AS, CIA (Central Intelligence Agency), dengan hilangnya pesawat tersebut.
Pesawat sejenis dengan MH370 beberapa kali terancam insiden jatuh, tetapi mustahil untuk hilang dari pantauan radar jika sistem pelacak dan pemantau keberadaan posisi pesawat tidak dimatikan secara sengaja.
Mahathir mengutip artikel yang ditulis John Croft dan dimuat situs Flightglobal pada tahun 2006 lalu bahwa memungkinkan bagi badan intelijen asing seperti CIA untuk mengendalikan sistem autopilot sebuah pesawat dari jarak jauh untuk misi penyelamatan jika ada pembajakan oleh kelompok teroris.
Lebih lanjut, Mahathir meminta pihak-pihak yang ahli untuk menjelaskan kepada publik mengenai fungsi sistem autopilot pesawat tersebut, karena dirinya masih tidak percaya dengan skenario kecelakaan bahwa pesawat tersebut jatuh dan tenggelam di tengah samudera Pasifik. (islammemo/rem/dakwatuna)
Mahathir menegaskan bahwa tidaklah adil melimpahkan tanggung jawab kesalahan sepenuhnya kepada maskapai penerbangan Malaysia Airlines.
Menurutnya, sesuatu yang patut dipertanyakan kenapa tidak ada ulasan kritis media yang menyinggung tanggung jawab perusahaan pembuat pesawat tersebut, Boeing, atau keterlibatan badan intelijen AS, CIA (Central Intelligence Agency), dengan hilangnya pesawat tersebut.
Pesawat sejenis dengan MH370 beberapa kali terancam insiden jatuh, tetapi mustahil untuk hilang dari pantauan radar jika sistem pelacak dan pemantau keberadaan posisi pesawat tidak dimatikan secara sengaja.
Mahathir mengutip artikel yang ditulis John Croft dan dimuat situs Flightglobal pada tahun 2006 lalu bahwa memungkinkan bagi badan intelijen asing seperti CIA untuk mengendalikan sistem autopilot sebuah pesawat dari jarak jauh untuk misi penyelamatan jika ada pembajakan oleh kelompok teroris.
Lebih lanjut, Mahathir meminta pihak-pihak yang ahli untuk menjelaskan kepada publik mengenai fungsi sistem autopilot pesawat tersebut, karena dirinya masih tidak percaya dengan skenario kecelakaan bahwa pesawat tersebut jatuh dan tenggelam di tengah samudera Pasifik. (islammemo/rem/dakwatuna)