Kompas Dukung Promosi Pariwisata Sumbar Melalui Minang Bike 2014
By: admin
Sabtu, 10 Mei 2014
0
pkssiak.org - Salah
satu media terbesar di tanah air, Kompas memilih Padang, Sumatra Barat
untuk jadi tujuan penjelajahan bersepeda. Pasukan gowes hampir 200 orang
yang berasal dari berbagai daerah dalam dan luar negeri akan
berpetualang di Sumbar menggunakan sepeda menyusuri Ranah Minang yang
menawan sepanjang jarak 288 km, mulai dari 9 hingga 12 Mei 2014. Minang
Bike 2014 Kompas ini menyusul iven Bali Bike yang sebelumnya juga
digagas Kompas beberapa waktu lalu di Pulau Dewata.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu turut serta dalam
kegiatan bersepeda di Ranah Minang ini. Mari menyatakan kebanggaanya
terhadap potensi luar biasa yang dimiliki oleh Sumbar. Bukan hanya
destinasi wisata, Sumbar juga hebat dalam potensi kulinernya. Terbukti,
Rendang menjadi satu jenis kuliner yang diapresiasi sedemikian rupa
didunia.
“Ini
cara luar biasa untuk melihat negeri kita yang indah. Jalan menikmati
alam dengan cara yang sehat dan bersatu dengan alam. Sudah pasti apa
yang akan kita lihat dengan cara bersepeda bisa berbeda dengan cara
naik kendaraan lain. Tidak hanya pemandangan alam, semua yang kreatif
nanti juga bisa dilihat dan dirasakan. Ada kerajinan, tarian dan
kuliner,” kata Mentri dalam Welcoming Speech membuka acara Minang Bike,
Jumat pagi (09/05) di Hotel Grand Inna Muara Padang.
Senada
dengan hal tersebut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menyampaikan
rasa syukur dalam membuka acara Minang Bike 2014 Kompas ini.
“Ini
baik untuk kita, dan masyarakat Sumbar. Kita harapkan kegiatan ini
bisa rutin dan berkembang. Juga bisa dilakukan oleh media lain baik
nasional maupun lokal. Dengan begini dampak positifnya bisa berupa
ekonomi yang meningkat, hotel penuh, dan souvenir dibeli,” tutur Irwan
Prayitno.
Potensi
wisata sendiri di Sumbar sangat variatif. Wisata bergerak mulai dari
wisata massal ke wisata khusus, dengan kelompok-kelompok kecil. Wisata
khusus ini spesifik peminat. “Oleh karena itu, satu daerah bisa melihat
mana yang jadi daya tarik wisatawan untuk daerahnya.
Sosial
budaya kita menarik bagi orang luar. Masing-masing kabupaten / kota
juga bisa tetapkan spesifikasi besar. Dicontohkannya, spesifikasi besar
untuk wisara di Kabupaten Pasaman, pemerintah daerah bisa memblow-up
ekuatornya. Untuk Bukittinggi, bisa dikembangkan wisata belanja dan
heritage-nya.
Sedangkan
untuk Kabupaten Padang Pariaman bisa dikembangkan wisara agro,
heritage, dan religinya. Karakteristik kabupaten/kota yang berbeda-beda
menuntut perlakuan yang berda juga. “Mana yang jadi daya tarik
wisatawan, itu yang dikembangkan.Bagaimana investor bisa melihat ini.
Wisata di Sumbar sangat variatif, penanganan beda. Yang penting
wisatawan senang,” ujarnya
Melalui
iven Minang Bike 2014, Kompas sendiri ingin mendorong pengendalian
pencemaran lingkungan dan menularkan gaya hidup sehat. Kompas Minang
Bike merupakan sebuah petualangan dengan menggunakan sepeda dengan salah
satu rute perjalanannya Kelok 44 yang tersohor. Peserta juga diajak
menyusuri di antaranya,
Koto Gadang, Bawah Ngarai Sianok, Padang Panjang, Danau Maninjau, dan menikmati
pemandangan
kota Bukittinggi. Tak hanya bersepeda, para peserta juga diajak untuk
menikmati kebudayaan Minangkabau, “menyelami” warisan Ranah Minang dan
dimanjakan dengan hidangan khas Sumatera Barat.
Meskipun
acara ini bukan sebuah perlombaan, namun 10 peserta terbaik yang
berhasil mencapai rute terakhir di Museum Adityawarman (Padang) akan
mendapat kesempatan untuk mengikuti “Jelajah Manado-Makasar” di bulan
Agustus 2014.[humas sumbar/dm/pksnongsa.org]
DPD PKS Siak - Download Android App