Kisah Perjalanan Seorang Ulama Menjadi Gubernur Malut, KH Abdul Ghani Kasuba - Bagian 3 (Tamat)
By: admin
Senin, 05 Mei 2014
0
Pasangan AGK-Manthab |
pkssiak.org - Berbeda kepulauan, Abdul Ghani bersama tim saksi dan advokasi PKS juga harus memastikan pilkada dilaksanakan dengan jujur di Kabupaten Pulau Taliabu. Dia dan tim saat itu harus mengawasi bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) dapat dilaksanakan dengan jujur dan benar, tidak seperti pada pemungutan suara sebelumnya di wilayah ini. Di Pulau Taliabu, Abdul Ghani merasakan perjuangan sesungguhnya dalam mengawasi pemilu.
Dia dan istri tinggal di salah satu rumah warga di Pulau Taliabu yang hampir setiap malam dilempari batu. Istrinya mengaku takut dengan intimidasi rutin tersebut. Abdul Ghani kemudian memberi dukungan kepada istrinya untuk tidak takut dengan ancaman tersebut, “Kamu jadi Ibu Gubernur itu jangan panako (penakut). Kalau mau jadi Ibu Gubernur itu harus berani. Kalau tidak berani, kita orang pulang saja, tidak usah berhadapan Pemilu”.
Mengetahui laporan tim AGK-Manthab diintimidasi di Pulau Taliabu, Polisi dan TNI kemudian mengerahkan pengamanan kepada tim tersebut. Dengan kapal perang berlabuh di pesisir Pulau Taliabu, teror terhadap mereka berhenti.
Abdul Ghani sempat diajak oleh Polri dan TNI untuk berlindung ke Luwuk di Sulawesi Tengah yang hanya berjarak dua jam dengan speed boat, namun dia menolaknya “Jenderal harus di depan, anak buah harus di belakang. Terpaksa Kapolda minta Brimob yang kawal saya sampai hari Senin, Selasa, Rabu. Rabu sudah terkumpul semua form C1 itu baru saya sore itu meluncur ke Luwuk”, ungkap Abdul Ghani. Setelah melalui berbagai perjuangan dalam mengawasi langsung pemungutan suara, kini Abdul Ghani Kasuba, Muhammad Natsir Thaib, serta seluruh tim dapat bersyukur.
“Kalau kita menjalankan dakwah tidak difitnah, kita kembali ke belakang. Kau periksa dulu kau punya niat. Mungkin niat kau sudah terlalu sempit sehingga bajalan seakan-akan tidak ada halangan. Ketika kau dapatkan tantangan, dapatkan cobaan yang berat, kau harus yakin jalanmu sudah benar. Sepeti ketika saya diusir, dilempar ketika masuk ke sebuah desa. Ketika saya diperlakukan seperti itu, saya yakin saya akan mendapat jalan dan pertolongan untuk jadi Gubernur”, kenang Abdul Ghani. (rms/dalihannatolu)
prev: Kisah Perjalanan Seorang Ulama Menjadi Gubernur Malut, KH Abdul Ghani Kasuba - Bagian 2
DPD PKS Siak - Download Android App