pkssiak.org - Ketua fraksi PKS DPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengatakan bahwa dakwah
Islam tumbuh besar, akan bisa melawan fenomena kekerasan yang sekarang
banyak dituduhkan kepada umat Islam, terutama kepada para aktivisnya.
Hal itu Karena Al-Qur’an memerintahkan dakwah dengan cara yang hikmah,
yaitu penuh kebijaksanaan dan tepat. Dakwah juga harus dilakukan dengan
sarana mau’izhah Hasanah, yaitu nasihat yang mengingatkan kepada akibat
perbuatan maksiat. Jadi sama sekali tidak ada unsur kekerasan. Kalaupun
terjadi perdebatan, Al-Qur’an memerintahkan debat dengan cara yang
terbaik.
Demikian disampaikan Hidayat Nur Wahid dalam orasi ilmiah wisuda
mahasiswa angkatan ke-7 Ma’had ‘Aly An-Nu’aimy, yang bertempat di
kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Ahad (25/5/2014) kemarin. Selain
mewisuda lulusan ma’had yang mencetak para guru sekaligus juru dakwah
ini, dilakukan juga wisuda para hufadz. Sebanyak 30 orang mahasiswa
telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an selama belajar di ahad
ini.
“Tanaman sudah tumbuh menjadi pohon yang kuat dan siap memberikan
buahnya.” Hal itu disampaikannya karena teringat saat meresmikan ma’had
itu sepuluh tahun yang lalu. Beliau merasa bangga dan bahagia dengan
lulusan ma’had ini yang mempunyai kemahiran berbahasa Arab, kemampuan
ilmu-ilmu syariat, selain juga menghafal Al-Qur’an.
Menurutnya, potensi dakwah Islam di Indonesia sangat besar, karena
jumlah umat Islam di negeri ini adalah yang terbesar di dunia. Namun
demikian tantangannya juga besar, karena selain dakwah kepada kebaikan,
marak juga dakwah kepada keburukan. Oleh karena itu dakwah harus selalu
dilanjutkan, karena merupakan kewajiban sepanjang masa. Dakwah juga
harus dipikul oleh semua umat Islam, karena dakwah adalah warisan
Rasulullah saw. untuk mereka. Semua umat Islam harus memikul sesuai
kemampuan yang dimiliki, baik keilmuan, fasilitas, maupun pendanaan,
agar bisa terus berjalan. (msa/dakwatuna/pksciktim)