pkssiak.org, Surabaya - Front Pembela Islam (FPI) memberi acungan jempol kepada Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini yang berani menutup lokalisasi Dolly. Atas
keberanian itu, FPI menjuluki Risma sebagai “singa betina”.
“Saya mendukung penuh langkah Bu Risma menutup lokalisasi Dolly sarang maksiat itu. Kami harap ada ‘singa jantan’ yang juga turut serta mendukung penutupan Dolly,” kata Ketua FPI Jawa Timur Bidang Nahi Mungkar, Muhammad Dhofir, Rabu (14/5/2014).
Belum jelas, siapa yang dimaksud ulama asal Madura itu sebagai “singa jantan”. Yang jelas, dia menyayangkan sikap Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang justru menolak penutupan Dolly.
“Terus terang saya heran, mengapa justru penolakan berasal dari wakil Risma sendiri,” ujarnya.
Rabu (14/5) Siang, FPI Jawa Timur beserta 57 ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim mendatangi kantor wali kota di Jalan Mustajab, Surabaya, untuk memberikan dukungan kepada Risma atas kebijakan penutupan Dolly pada 19 Juni mendatang.
Menurut mereka, langkah wali kota perempuan pertama Surabaya itu adalah upaya amar ma’ruf nahi mungkar yang perlu didukung oleh semua elemen umat Islam. Selain FPI, sejumlah ormas Islam yang mendukung penutupan Dolly antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Laskar Arif Rahman Hakim, Forum Madura Bersatu, Al-Bayyinat, Ikatan Da’i Muda Indonesia, Pemuda Muslimin Indonesia, dan Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur. (kompas/sbb/dakwatuna)
“Saya mendukung penuh langkah Bu Risma menutup lokalisasi Dolly sarang maksiat itu. Kami harap ada ‘singa jantan’ yang juga turut serta mendukung penutupan Dolly,” kata Ketua FPI Jawa Timur Bidang Nahi Mungkar, Muhammad Dhofir, Rabu (14/5/2014).
Belum jelas, siapa yang dimaksud ulama asal Madura itu sebagai “singa jantan”. Yang jelas, dia menyayangkan sikap Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang justru menolak penutupan Dolly.
“Terus terang saya heran, mengapa justru penolakan berasal dari wakil Risma sendiri,” ujarnya.
Rabu (14/5) Siang, FPI Jawa Timur beserta 57 ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim mendatangi kantor wali kota di Jalan Mustajab, Surabaya, untuk memberikan dukungan kepada Risma atas kebijakan penutupan Dolly pada 19 Juni mendatang.
Menurut mereka, langkah wali kota perempuan pertama Surabaya itu adalah upaya amar ma’ruf nahi mungkar yang perlu didukung oleh semua elemen umat Islam. Selain FPI, sejumlah ormas Islam yang mendukung penutupan Dolly antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Laskar Arif Rahman Hakim, Forum Madura Bersatu, Al-Bayyinat, Ikatan Da’i Muda Indonesia, Pemuda Muslimin Indonesia, dan Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur. (kompas/sbb/dakwatuna)