Yusuf Nada, tokoh IM yang bermukim di Swiss (aljazeera) |
Nada menegaskan, dalam rekaman wawancara dengan TV Aljazeera (9/4), Ikhwanul Muslimin tidak akan menyerah dan akan terus melanjutkan perjuangannya menentang kudeta militer dengan damai. IM tidak akan menempuh kekerasan karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip dan falsafah organisasi.
Selaku salah seorang tokoh IM di luar negeri, dirinya beberapa kali dihubungi oleh pemerintah kudeta saat ini agar bersedia berunding untuk mengakhiri berbagai aksi unjuk rasa yang berhasil digalang IM di Mesir.
Merespons permintaan tersebut, Nada mengungkapkan bahwa dirinya hanya bersedia untuk menjadi mediator antara pemerintah kudeta dengan presiden yang terpilih secara sah, Dr. Muhammad Mursi. Hanya Presiden Mursi yang memiliki kewenangan dan legalitas untuk berunding dengan pemerintahan kudeta saat ini, tegas Nada.
Pihak kudeta masih berlanjut menghubungi dirinya beberapa kali tentang hal itu, meskipun jawabannya tidak pernah berubah, ungkap Nada. (aljazeera/rem/dakwatuna)