'Serangan' Fajar Partai Dakwah
By: Abul Ezz
Senin, 07 April 2014
0
Mereka melakukan itu sepanjang hari, ada pemilu atau tidak, ada pilkada
atau tidak. Mereka melakukan itu sebagai bentuk kenikmatan bersebab
cinta.
Cara yang dilakukanpun tak biasa. Bukan dengan jalan-jalan mencari warga
kemudian membagi-bagikan recehan rupiah. Mereka melakukannya di
sudut-sudut gelap kamar mereka. Berdua dengan Penciptanya.
Bagi yang lajang, mereka lakukan itu sembari berharap pendamping. Bagi
yang sudah menikah, sesekali mereka berjama'ah, saling membangunkan.
Dengan cinta pula. Tak jarang, mereka berkumpul dalam jumlah banyak di
rumah-rumah Allah. Lalu berdiri, ruku' dan sujud.
Dalam 'serangan' fajar itu, mereka membaca panjang-panjang ayat langit.
Dengan penghayatan penuh. Tak jarang, air mata mereka menentes lembut.
Ada yang sesenggukan, banyak pula yang tersedu-sedan.
'Serangan' fajar ini sangat biasa bagi mereka.
Lalu, mereka memanjatkan pinta. Bukan saja untuk dapur agar terus
mengepul. Bukan hanya untuk mobil dan rumah supaya semakin banyak dan
lapang. Bukan hanya untuk tanah agar semakin luas dan berbuah ditanami.
Mereka panjatkan doa untuk sesama. Untuk keluarga agar semakin taqwa,
untuk masyarakat agar semakin iman, untuk negeri agar semakin berjaya,
untuk pemimpin agar semakin amanah dan mengerti tugasnya, untuk kamu
muslimin agar semakin damai-sejahtera, untuk dunia agar semakin nyaman
untuk hidup di dalamnya. Dan, untuk kehidupan akhirat. Supaya selamat di
dalamnya, mencecap surga dan berdiam diri di dalamnya.
Begitulah. Mereka melakukan ini bukan untuk motif suara. Bukan. Hanya
sebuah kesadaran. Bahwa surga itu teramat sangat luas. Sehingga sangat
egois jika dinikmati seorang diri.
Tak percaya? Kenali pribadi mereka, bergabunglah. Dan, rasakanlah. Kita
semua sepakat. Bahwa rasa tak mungkin bohong. Bahwa cinta, tulus adanya.
Tak bisa dibuat-buat, apalagi jika hanya ditampilkan dalam kurun lima
tahun sekali. Itu bukan cinta. Mungkin, hanya citra![pirman/BeDa]
DPD PKS Siak - Download Android App