pkssiak.org, SORONG – Ketua Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) Kota Sorong Iqbal Authar Ghazali menyatakan adanya kecurangan yang dilakukan secara sistematis di Kota Sorong, Papua Barat dan daerah sekitarnya dalam wawancara pada Rabu (16/04) sore.
Hal tersebut diungkapkan Iqbal berdasarkan laporan dari Saksi dan Relawan di lapangan. “Banyaknya nama-nama di DPT yang tidak sesuai alamat, pemilih dibawah umur yang belum berhak memberikan suaranya dalam pemilu, adanya orang yang sama dalam satu data sehingga banyak pemilih yang melakukan pencoblosan lebih dari satu kali dimana tinta yang dipakai juga mudah dihapus, nama orang yang pindah domisili dan meninggal yang tetap dicantumkan dalam DPT. Lucunya, mayoritas pemilih dengan domisili asli malah tidak mendapat undangan C6, dan ditolak Petugas TPS ketika menunjukkan KTP-nya. Lalu pembukaan TPS yang tidak sesuai jadwal, juga TPS yang tidak menampilkan hasil pemungutan suara sebagaimana aturan,” papar Iqbal.
Iqbal juga mengatakan mayoritas Saksi PKS tidak mendapatkan form C1 yang asli, adanya penundaan jadwal rekapitulasi dari TPS ke Kelurahan, dan sejumlah TPS yang mempersulit Saksi PKS melakukan tugasnya dengan berbagai alasan.
Sekretaris TPPD Kota Sorong Syahrul Rudianto juga menjelaskan adanya jual-beli surat undangan C6 kepada sejumlah caleg dengan kisaran harga Rp100.000 sampai Rp700.000.
“Dengan bukti-bukti kuat, jelas pihak kami akan mengambil tindakan tegas. Suara ini amanah rakyat, bukan untuk dibuat mainan apalagi taruhan,” tegas Syahrul. [pks.or.id]
