Menjemput Kemenangan Dakwah
By: Abul Ezz
Senin, 07 April 2014
0
pkssiak.org - Ada hal yang
menarik dari kajian yang saya ikuti pekan lalu yang diadakan oleh DPC PKS
Dramaga Bogor, mudah-mudahan dapat menambah ilmu bagi kader-kader dakwahnya yang
ingin memenangkan dakwah di Pemilu 2014 ini dengan penuh harap mendapatkan ridha
Allah subhanahu wa
ta'ala.
Masya Allah. Dakwah tidak akan pernah hidup, kecuali dengan
jihad. Ketinggian dan luasnya cakrawala dakwah menjadi tolak ukur bagi
keagungan jihad di jalannya, besarnya harga yang harus dibayar untuk
mendukungnya dan banyaknya pahala yang
disediakan untuk para aktivisnya.
“Dan berjihadlah kamu di
jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.”
(QS. Al-Hajj:
78)
Benar apa yang
disampaikan oleh Ustadz Baran Irawan selaku Sekretaris Kementerian Pertanian RI
bahwasanya dalam menjemput kemenangan dakwah ini kita mesti bekerja dengan
sungguh-sungguh sehingga Allah lah yang akan memberikannya pada kita, bahwa
kita pantas untuk mendapatkannya.
Kemenangan Itu Karunia Allah
Kemenangan itu
karunia Allah maka kita perlu menjemput kemenangan ini, bagaimanakah caranya?
Menurut Ustadz Baran kemenangan tidak akan pernah sampai atau diberikan kecuali
kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjihad) melakukannnya dengan
optimal, karena Allah ingin melihat sejauh mana kita bersungguh-sungguh untuk
mendapatkan kemenangan itu.
“Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya,
“Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqarah: 214).
Bisa jadi kemenangan tertunda agar umat mukmin mengerahkan
kekuatan terakhir yang dimilikinya, persediaan terakhir yang dimilikinya.
Sehingga tidak tersisa yang istimewa maupun yang mahal, kecuali dikeluarkan
dengan mudah dan murah di jalan Allah. Terkadang kemenangan tertunda sampai umat
merasakan akhir kekuatannya, hingga ia memahami bahwa kekuatan itu saja, tanpa
bantuan Allah, tidak menjamin kemenangan. Kemenangan itu dari dari Allah, pada
saat umat mengerahkan kekuatan pamungkasnya, kemudian bertawakkal kepada Allah.
Seperti dikisahkan pada zaman Nabi Musa bahwasanya Allah akan memberikan
kemenangan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam memerangi musuh-musuh
Allah. Dalam firmanNya
Musa menjawab, “Sekali-kali tidak akan
tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk
kepadaku”. (QS. Asy-Syu’araa: 62)
Kemudiaan bisa diambil juga ibrah dari kisah Rasulullah SAW pun
terabadikan dalam qur’an At-Taubah ayat 40.
“Jikalau
kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya
(yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah)
sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di
waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya
kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya,
dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat
Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Qs. At-Taubah: 40).
Ada pula hikmah yang dapat
kita petik dari Kisah Nabi Yusuf
Sungguh, betapa beratnya
tanggung jawab ini dan betapa luhurnya tugas ini. Orang lain melihatnya sebagai
utopia, sedangkan al-akh
melihatnya sebagai kenyataan. Kita tidak akan pernah berputus asa, dan kita
memiliki harapan besar kepada Allah swt.
“Dan
Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya”. (QS.Yusuf:
21)
“Dan
(ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan
kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang beriman”. (QS. As-Saff: 13)
Perang Riddah
Sahabat Rasul
bernama Abu Bakar yang ketika itu menentukan hidupnya untuk islam. Memang tak
dapat diragukan lagi, ketika perang
yang dipimpinya itu sangat menentukan sejarah islam. Jika perang itu tidak
dimenangkan oleh muslimin, pasti
akan mendapatkan ancaman yaitu kembalinya orang-orang Arab ke dalam kehidupan jahiliah yang pertama. Namun Allah Subhanahu wa ta'ala menghendaki
agama-Nya mengalahkan semua
agama, dan Abu Bakar ketika itulah menjadi bukti bahwasanya dengan kekuatan
iman yang kuat akhirnya kemenangan dapat diraih sehingga tersebarlah Islam di
Timur dan di Barat yang kita lihat
saat ini.
Semoga kita
dapat mengambil ibroh dari peristiwa-peristiwa di atas untuk memenangkan dakwah
ini. Jadi saudaraku jika kita ingin menjemput kemenangan dakwah ini ada 3 hal
yang harus kita ingat baik-baik yaitu:
1) Kemenangan dakwah itu lebih dekat kepada yg bekerja optimal
2) Kemenangan dakwah itu lebih dekat kepada kebersamaan (amal jama’i)
3) Kemenangan dakwah itu lebih dekat kepada orang-orang yg dekat pd pemiliknya yakni Allah swt.
Sehingga kita tetap
bersemangat untuk memenangkan dakwah ini dengan terus beramal, bekerja keras dengan
penuh cinta, dan Allah pasti akan melihat kesungguhan kita.
“Tidak ada dakwah yang besar tanpa tantangan
besar....
Itu momentum yang disediakan Allah untuk membesarkan
dakwah.....
Itu syarat kemenangan...” (Presiden
PKS Anis Matta)
Salam Sepenuh
Cinta dan #KobarkanSemangatIndonesia
@Ririnsukses
[Islamedia]
DPD PKS Siak - Download Android App